Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Gejala Kanker Anus yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Kanker anus adalah kanker yang menyerang saluran anus atau rektum.

Para peneliti telah mengidentifikasi bahwa kanker anus semakin umum terjadi pada orang-orang di bawah usia 50 tahun karena berbagai faktor.

Peningkatkan ini pada akhirnya membuat sejumlah pemerhati kesehatan menyarankan orang-orang untuk dapat melakukan screening kanker anus dimulai pada usia 45 tahun, terutama bagi mereka yang dianggap lebih berisiko terkena penyakit berbahaya ini.

Orang-orang dengan usia ini juga dianjurkan dapat mengenali tanda atau gejala kanker anus untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas penyakit ini.

Pasalnya, keterlambatan dalam diagnosis kanker anus bisa menjadi masalah besar. Seringkali hal itu menyebabkan kenker ditemukan pada stadium lebih lanjut sehingga semakin sulit ditangani.

Gejala kanker anus

Tanda dan gejala kanker anus bisa jadi tidak spesifik.

Artinya, gejala yang muncul bisa juga disebabkan oleh beberapa kondisi lain. Beberapa penyebabnya bahkan termasuk kondisi kurang serius.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi tanda atau gejala kanker anus:

1. BAB berdarah

Melansir Very Well Health, keluarnya darah dari anus baik itu berwarna merah terang atau merah tua adalah gejala umum kanker anus.

Pendarahan ini mungkin terkait dengan keluarnya lendir di tinja juga.

Namun, pendarahan mungkin tidak selalu terlihat, dan terkadang hanya terjadi pada skala mikroskopis (tidak dapat melihatnya dengan mata telanjang).

Tes yang disebut tes darah okultisme tinja atau fecal occult blood test (FOBT) dapat mendeteksi darah di tinja yang tidak dapat dilihat ini.

Untuk diketahui, pendarahan anus memang bisa menjadi gejala kanker dubur. Tetap, kondisi itu juga bisa terkait dengan masalah kesehatan yang tidak terlalu parah, seperti wasir internal dan fisura ani.

Selain itu, ada juga beberapa makanan, seperti bit dan licorice merah yang dapat menyebabkan perubahan warna tinja yang menyerupai darah.

Agar aman, selalu laporkan setiap perubahan warna tinja yang dicurigai ke dokter.

Sementara pendarahan akibat kanker dubur biasanya menyebabkan darah merah terang atau merah tua (hematochezia), jangan pernah abaikan tinja yang berwarna lebih gelap.

Pendarahan yang terjadi di usus besar dan lambung sering tampak hitam dan lembek (melena), atau menyerupai bubuk kopi. Gejala ini juga bisa menjadi tanda peringatan kondisi medis yang serius.

2. Perubahan kebiasaan BAB

Gejala kanker anus umum lainnya adalah perubahan kebiasaan BAB. Ini bisa berupa diare, sembelit, atau peningkatan maupun penurunan frekuensi BAB.

Dengan kanker anus, diare cukup umum terjadi.

Poin penting dengan kebiasaan BAB adalah waspada terhadap perubahan BAB yang terjadi pada diri sendiri.

Ini karena setiap orang memiliki kebiasaan BAB yang berbeda, dan apa yang normal untuk satu orang mungkin tidak untuk orang lain.

Perubahan kebiasaan BAB memang bisa menjadi tanda kanker anus.

Tapi, ada banyak kondisi lain yang bisa juga menyebabkan kondisi tersebut. Misalnya saja, masalah kecil seperti pola makan kurang sehat.

Meski demikian, Anda sebaiknya dapat berkonsultasi dengan dokter saat mengalami perubahan kebiasaan BAB.

3. Tekanan pada anus

Gejala umum lain dari kanker anus adalah adanya tekanan atau rasa penuh pada anus.

Tenesmus, yakni merasa seperti tidak dapat sepenuhnya mengosongkan isi perut atau tak tuntas BAB juga menjadi gejala kanker anus.

Massa di rektum dapat memberikan sensasi pengosongan yang tidak tuntas (tenesmus), bahkan jika Anda tidak perlu lagi BAB.

4. Tinja berubah tipis

Perubahan pola BAB berupa tinja tipis atau seperti pita maupun pensil dapat mengindikasikan adanya masalah dalam anus.

Pertumbuhan tumor atau kanker di usus besar atau rektum yang sebagian menghalangi saluran dapat mengubah ukuran dan bentuk tinja saat keluar dari tubuh.

Kondisi lain yang juga dapat menyebabkan tinja tipis, yakni polip jinak besar atau wasir.

Jika Anda mendapati perubahan pola BAB ini, sebaiknya jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebabnya.

5. Kram dan sembelit

Melansir Medical News Today, ketika tumor di anus tumbuh besar, hal itu dapat menyumbat sebagian atau seluruh saluran pembuangan ini.

Hal ini dapat menyebabkan konstipasi parah dan kram yang semakin memburuk.

Sejumlah kecil tinja cair mungkin dapat melewati obstruksi, tetapi sensasi konstipasi akan tetap ada.

Jika Anda mengeluarkan tinja cair dan merasa perlu mengeluarkan lebih banyak kotoran tetapi tidak bisa, sebaiknya segera temui dokter.

6. Gejala anemia

Pendarahan mikroskopis akibat kanker anus sering menyebabkan anemia.

Sementara, anemia ini pada gilirannya dapat menyebabkan:
Kelelahan (biasanya gejala pertama yang diperhatikan orang) atau kelemahan

  • Sesak napas, seringkali hanya dengan aktivitas pada awalnya
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Detak jantung tidak teratur

Kebanyakan orang terkadang merasa lelah, tetapi kelelahan yang mengganggu aktivitas sehari-hari bisa jadi merupakan gejala dari masalah medis yang mendasarinya.

7. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Banyak orang menyambut baik penurunan berat badan yang tidak terduga. Tetapi, jika Anda kehilangan berat badan dan tidak mengubah pola makan atau olahraga, ada alasan untuk khawatir.

Penurunan berat badan yang tidak disengaja didefinisikan sebagai kehilangan lebih dari 5 persen dari berat badan Anda selama periode 6-12 bulan tanpa mencoba.

Contohnya adalah orang dengan berat 90 kg kehilangan 4,5 kg selama periode enam bulan.

Namun, kanker rektum hanyalah salah satu kemungkinan penyebab gejala ini. Jadi penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan selalu layak untuk dikonsultasikan dengan dokter.

Ingatlah bahwa meskipun kemungkinan Anda menderita kanker anus lebih tinggi jika mengalami lebih dari satu dari gejala di atas, mendapati hanya satu dari gejala tersebut adalah alasan yang cukup untuk dapat menemui dokter.

https://health.kompas.com/read/2021/09/13/210000768/7-gejala-kanker-anus-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke