Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Gejala Diabetes Tipe 2 pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tanpa pengobatan, gangguan kesehatan ini bisa menyebabkan gula menumpuk dalam darah yang dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang serius pada diri anak.

Seperti diketahui, diabetes tipe 2 kini menjadi lebih umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini didorong oleh epidemi obesitas.

Mengenal gejala diabetes tipe 2 pada anak-anak sedini mungkin diharapkan bisa membantu mereka untuk dapat mengendalikan penyakit dan menghindarkan komplikasi berbahaya.

Gejala diabetes tipe 2 pada anak-anak

Gejala diabetes tipe 2 tidak selalu mudah dikenali.

Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini berkembang secara bertahap, membuat gejalanya sulit dideteksi.

Banyak orang bahkan tidak merasakan gejala apa pun padahal sudah memiliki diabetes tipe 2.

Dalam kasus lain, anak-anak mungkin tidak menunjukkannya.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa dicurigai seagai gejala diabetes tipe 2 pada anak-anak:

1. Kelelahan yang berlebihan

Melansir Health Line, jika anak Anda tampak sangat lelah atau mengantuk, perubahan kadar gula darah dapat memengaruhi tingkat energi mereka.

2. Sering buang air kecil

Kadar gula yang berlebihan dalam aliran darah dapat menyebabkan gula yang berlebihan masuk ke dalam urine, yang diikuti oleh air.

Hal ini mungkin dapat membuat anak Anda sering berlari ke kamar mandi untuk buang air kecil.

3. Rasa haus yang berlebihan

Anak-anak yang memiliki rasa haus yang berlebihan mungkin memiliki kadar gula darah yang tinggi.

Kelebihan gula yang menumpuk di aliran darah anak Anda bisa menarik cairan dari jaringan.

Akibatnya, anak Anda mungkin merasa haus, kemudian minum dan buang air kecil lebih dari biasanya.

4. Rasa lapar meningkat

Anak-anak dengan diabetes tidak memiliki cukup insulin untuk menyediakan bahan bakar bagi sel-sel tubuh mereka.

Makanan menjadi sumber energi terbaik berikutnya, sehingga anak-anak mungkin lebih sering mengalami rasa lapar.

Kondisi ini dikenal sebagai polifagia atau hiperfagia.

5. Penyembuhan luka lambat

Luka atau infeksi yang resisten terhadap penyembuhan atau lambat sembuh mungkin menjadi tanda atau gejaa diabetes tipe 2.

6. Kulit jadi gelap

Resistensi insulin dapat menyebabkan kulit menjadi gelap, paling sering di ketiak dan leher.

Jika anak Anda menderita diabetes tipe 2, Anda mungkin melihat area kulit yang gelap. Kondisi ini disebut akantosis nigrikans.

7. Penglihatan kabur

Melansir Mayo Clinic, jika kadar gula darah anak Anda terlalu tinggi, cairan dapat ditarik dari lensa mata anak Anda.

Kondisi ini dapat membuat anak Anda tidak dapat melihat dengan jelas.

8. Berat badan turun

Tanpa energi yang disuplai gula, jaringan otot dan simpanan lemak akan menyusut.

Namun, penurunan berat badan kurang umum pada anak-anak dengan diabetes tipe 2 dibandingkan pada anak-anak dengan diabetes tipe 1.

Kapan harus ke dokter?

Sebaiknya temui dokter anak Anda jika Anda melihat salah satu tanda atau gejala diabetes tipe 2 pada anak-anak.

Dokter dapat membantu Anda memastikan kondisi anak Anda.

Seperti diketahui, tanpa terdiagnosis, penyakit diabetes tipe 2 dapat menyebabkan kerusakan serius.

Melansir WebMD, diabetes tipe 2 dapat memengaruhi hampir setiap organ utama dalam tubuh anak-anak Anda.

Ini termasuk:

  • Pembuluh darah
  • Saraf
  • Mata
  • Ginjal

Skrining diabetes pun direkomendasikan untuk anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

Skrining ini setidaknya disarankan untuk anak-anak ketika mulai memasuki masa pubertas atau setidaknya berusia 10 tahun dan memiliki setidaknya satu faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2.

Faktor risiko penyebab diabetes tipe 2 pada anak-anak lainnya, termasuk:

https://health.kompas.com/read/2021/10/06/180400268/8-gejala-diabetes-tipe-2-pada-anak-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke