KOMPAS.com – Kanker sinus adalah kanker yang berkembang di sinus.
Sinus adalah rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak.
Dilansir dari Medical News Today, sinus di antaraya dapat ditemui di bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata.
Sinus ini dapat terus-menerus menghasilkan lendir atau mukus yang dialirkan ke dalam hidung.
Lendir berfungsi untuk menyaring dan membersihkan bakteri atau partikel lain dalam udara yang dihirup.
Fungsi sinus lainnya, yakni:
Berbagai fungsi ini pun bisa jadi akan terganggu jika kanker sinus berkembang.
Penyebab kanker sinus
Pahamilah bahwa perilaku gaya hidup tertentu dan faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker sinus.
Melansi Cancer Center, faktor risiko kanker sinus juga dapat tergantung pada lokasi kanker dan jenis kanker.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan faktor risiko penyebab kanker sinus yang sebaiknya diwaspadai:
1. Faktor risiko umum
Paparan bahan kimia dan zat tertentu di tempat kerja dapat meningkatkan risiko kanker sinus, terutama pada orang-orang yang terlibat dalam:
Kerajinan kayu karena paparan debu kayu
Bekerja dengan nikel (logam yang digunakan untuk membuat baja tahan karat) dan logam berat lainnya
2. Kanker khusus
Epstein-Barr virus (EBV) yang dikenal sebagai penyebab mononukleosis pada orang dewasa muda, mungkin terkait dengan perkembangan kanker tertentu, termasuk kanker nasofaring.
EBV dilaporkan lazim pada individu keturunan Asia dan mereka yang makan banyak ikan asap.
3. Gaya hidup
Merokok dapat meningkatkan risiko kanker rongga hidung dan kanker nasofaring.
Menurut National Cancer Institute, 85 persen orang yang didiagnosis menderita kanker kepala dan leher telah menggunakan tembakau, terutama rokok.
Penyalahgunaan alkohol dapat meningkatkan risiko semua kanker kepala dan leher.
4. Kondisi lain
Infeksi human papillomavirus (HPV) telah ditemukan pada beberapa kanker rongga hidung dan sinus paranasal.
5. Perawatan sebelumnya
Paparan terapi radiasi dosis tinggi, terutama di daerah kepala atau leher dapat meningkatkan risiko kanker sinus dan kanker kepala dan leher lainnya pada seseorang.
Pasien yang menjalani radiasi untuk retinoblastoma, kanker mata bawaan yang biasanya ditemukan pada anak-anak ditemukan memiliki peningkatan risiko terkena kanker rongga hidung.
Untuk diketahui, menurut laporan, kanker sinus didiagnosis lebih sering terjadi pada pria ketimbang wanita.
Pada akhirnya, siapa saja yang merasa memiliki gejala kanker sinus sebaiknya dapat sesegera mungkin menemui dokter.
Dokter bisa membantu memastikan kondisi yang dialami dan memberikan saran pengobatan terbaik.
https://health.kompas.com/read/2021/10/30/140400668/5-penyebab-kanker-sinus-yang-perlu-diwaspadai