Kendati keduanya berbeda, namun sebenarnya penyebab dan penularan infeksi HIV dan AIDS sama.
Agar tidak salah kaprah lagi, kenali perbedaan keduanya sampai cara mencegah penyakit ini.
Perbedaan HIV dan AIDS
Terdapat beberapa perbedaan mendasar dari HIV dan AIDS yang perlu diketahui:
Melansir Healthline, HIV adalah virus yang dapat menurunkan sistem daya tahan tubuh. HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus.
Sistem daya tahan tubuh normalnya bisa melawan infeksi segala jenis virus. Ketika terinfeksi HIV, daya tahan tubuh bakal melemah.
Namun, obat-obatan terapi HIV dapat mengendalikan virus agar tidak berbiak dan memengaruhi sistem daya tahan tubuh secara signifikan.
Sedangkan AIDS adalah kondisi saat infeksi HIV berkembang sampai stadium 3, atau tahapan penyakit ketika virus sudah sangat merusak sistem daya tahan tubuh. AIDS adalah singkatan dari acquired immuno deficiency syndrome.
Begitu infeksi HIV sudah masuk ke tahap AIDS, penderita bisa mengalami komplikasi penyakit yang kompleks, seperti tuberkulosis, pneumonia, kanker, dll.
Kepatuhan pada terapi obat antiretroviral dapat mencegah infeksi HIV berkembang ke tahap stadium 3.
Penyakit HIV biasanya selalu menyebabkan gejala seperti flu sekitar dua sampai empat minggu setelah penderita tertular HIV.
Setelah itu, penyakit bakal memasuki periode laten di mana sistem kekebalan bakal terus mengendalikan infeksi. Fase ini akan berlangsung selama bertahun-tahun.
Tanpa terapi obat antiretroviral, penderita penyakit HIV bisa berkembang ke tahap AIDS dengan gejala penyakit beragam sesuai komplikasi yang diidap penderita.
Untuk penyakit HIV, cara mendeteksi penyakit bisa diketahui lewat tes sederhana seperti tes darah atau tes air liur.
Tes ini dapat melihat ada tidaknya antibodi atau zat penangkal kuman alami saat tubuh diserang HIV. Agar hasilnya akurat, tes ini dilakukan beberapa minggu setelah penularan.
Selain itu, ada juga tes antigen untuk mendeteksi protein yang diproduksi virus dan antibodi saat tubuh terpapar HIV. Tes ini dapat mendeteksi HIV beberapa hari setelah infeksi.
Sementara itu, cara mendeteksi AIDS sedikit lebih rumit. Karena HIV merusak sel kekebalan tubuh yang disebut CD4, cara mengetahui penyakit ini dengan menghitung CD4.
Orang tanpa HIV memiliki 500 sampai 1.200 sel CD4. Sedangkan penderita AIDS hanya memiliki CD4 200 atau di bawahnya.
Selain itu, AIDS juga bisa diketahui ketika pengidap mengalami infeksi oportunistik atau komplikasi penyakit.
Berkat kemajuan pengobatan, orang yang hidup dengan HIV (Odiv) dan disiplin minum obat antiretroviral bisa hidup bertahap hidup seperti manusia normal.
Perlu diketahui juga, obat antiretroviral bisa membuat viral load tidak terdeteksi secara berkelanjutan. Dengan begitu, risiko penularan virus ke pasangan atau anak saat melahirkan bisa diturunkan secara signifikan.
Ketika infeksi HIV sudah berkembang ke tahap stadium 3 atau AIDS, harapan hidup penderita orang dengan AIDS (ODA) menurun drastis.
Pasalnya, penderita sulit memperbaiki sistem daya tahan tubuhnya. Pada waktu yang bersamaan, komplikasi penyakit lain seperti kanker atau pneumonia bisa membuat penyakit AIDS semakin parah.
Akan tetapi, di beberapa kasus terapi antiretroviral berhasil membantu memperbaiki kerusakan sistem daya tahan tubuh penderita AIDS. Asalkan tidak dibarengi komplikasi parah, banyak penderita AIDS yang bisa berumur panjang.
Cara penularan HIV dan AIDS
Mengingat penyebab infeksi HIV dan AIDS sama, cara penularan penyakit ini juga sejenis.
Melansir Planned Parenthood, HIV dibawa di dalam air mani, cairan vagina, lendir dubur, darah, dan air susu ibu.
Virus ini bisa masuk ke tubuh lewat luka di kulit atau melalui selaput lendir seperti bagian dalam vagina, anus, atau ujung penis. Cara penularan HIV dan AIDS bisa dari:
Cara mencegah HIV dan AIDS
Untuk meminimalkan risiko tertular penyakit ini, ada beberapa cara mencegah HIV dan AIDS yang bisa Anda lakukan, yakni:
Perlu diingat, HIV/AIDS tidak menular dari ciuman, berbagi makanan atau minuman, menggunakan alat makan yang sama, pelukan, pegangan tangan, batuk, bersin, atau menggunakan dudukan toilet yang sama.
Setelah mengetahui perbedaan HIV dan AIDS, jangan keliru dan salah kaprah lagi ketika menggunakan kedua istilah ini.
https://health.kompas.com/read/2021/11/02/140100268/4-perbedaan-hiv-dan-aids-yang-perlu-diketahui