KOMPAS.com – Penyebab nyeri tumit bisa bermacam-macam.
Nyeri dapat bersumber dari adanya masalah pada tulang, otot, jaringan ikat, sendi, maupun saraf.
Nyeri tumit termasuk salah satu keluhan yang umum terjadi pada kaki.
Nyeri biasanya dapat menghilang tanpa pengobatan. Tapi, terkadang dapat bertahan dan menjadi kronis.
Siapa saja mungkin perlu meminta bantuan dokter mendiagnosis penyebab nyeri tumit jika pengobatan rumahan sederhana tidak mengurangi rasa sakit.
Penyebeb nyeri tumit
Nyeri tumit biasanya tidak disebabkan oleh cedera tunggal, seperti terpelintir atau jatuh.
Nyeri tumit melainkan lebih sering terjadi karena tekanan dan benturan berulang pada tumit.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab nyeri tumit yang bisa terjadi:
1. Plantar fasciitis atau peradangan pada plantar fascia
Plantar fasciitis termasuk penyebab nyeri tumit yang paling umum terjadi.
Dilansir dari Verywell Health, plantar fasciitis mengacu pada iritasi dan peradangan pada plantar fascia.
Plantar fascia adalah ligamen yang membentang dari kalkaneum (tulang tumit) ke pangkal jari kaki.
Rasa sakit yang parah, menusuk, atau berdenyut pada plantar fasciitis bisa dirasakan di bagian bawah tumit.
Rasa sakit biasanya terjadi saat menahan beban setelah istirahat, seperti saat mengambil langkah pertama di pagi hari atau saat berdiri setelah duduk lama.
Jika plantar fasciitis berlangsung lama, taji tumit (benjolan tulang) dapat terbentuk di tempat fasia terhubung dengan tulang tumit.
Dalam kasus yang jarang terjadi, plantar fascia dapat robek.
Rasa sakit akibat ruptur plantar fascia ini bisa sangat parah, tajam, dan terjadi tiba-tiba.
Kondisi tersebut juga mungkin menyebabkan pembengkakan dan memar.
2. Achilles tendonitis
Achilles tendonitis adalah peradangan yang terjadi pada tendon achilles, yakni tendon besar yang menempel di bagian belakang tulang tumit.
Nyeri tegang atau terbakar pada achilles tendonitis bisa muncul di bagian tendon yang berada sedikit di atas tulang tumit.
Pembengkakan ringan di sekitar tendon dan kekakuan di tumit serta betis juga sering terjadi pada achilles tendonitis.
Achilles tendonitis paling sering berkembang dari penggunaan berlebihan. Misalnya, berlari terlalu lama.
Taji tulang akibat memakai sepatu yang tidak pas atau radang sendi juga dapat menjadi penyebab achilles tendonitis.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tendon achilles bisa robek. Ini biasanya terjadi sebagai akibat dari jenis aktivitas fisik yang kuat di mana kaki berputar tiba-tiba, seperti dalam permainan bola basket atau tenis.
3. Tarsal tunnel syndrome
Tarsal tunnel syndrome adalah kondisi ketika saraf di mana saraf besar di pergelangan (tibialis posterior) terjepit atau tertekan.
Gangguan ini biaanya terjadi karena ada sesuatu yang menekan saraf tersebut, seperti taji tulang, tendon bengkak, varises, dan kondisi medis lainnya.
Nyeri tarsal tunnel bisa digambarkan dengan rasa sakit atau terbakar yang muncul di tumit.
Namun, ketidaknyamanan tersebut tetapi lebih sering terjadi di bagian bawah kaki dan dekat jari kaki.
Mirip dengan carpal tunnel syndrome di tangan, mati rasa dan kesemutan mungkin juga terjadi pada tarsal tunnel syndrome. Rasa sakitnya sering lebih buruk di malam hari.
4. Fraktur stres
Fraktur stres pada kaki dan tumit biasanya terjadi pada atlet atau pelari jarak jauh yang meningkatkan jarak tempuh lari mereka dalam waktu singkat.
Tekanan berulang pada tulang tumit pada akhirnya bisa menyebabkan fraktur atau patah tulang.
Faktor-faktor lain yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan fraktur stres meliputi:
Fraktur stres dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan yang meningkat dengan aktivitas dan membaik dengan istirahat.
Selain rasa sakit, pembengkakan mungkin terjadi pada kasus fraktur stres, bersama dengan nyeri tekan yang terasa di area patah tulang.
5. Memar pada bantalan tumit
Memar bantalan tumit dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam di bagian bawah tumit.
Keluhan ini mungkin terjadi setelah trauma. Misalnya, mendarat dari jatuh yang tempat tinggi atau menginjak batu.
Memar pada bantalan tumit juga bisa terjadi sebagai dampak dari aktivitas menahan beban yang berlebihan.
Contohnya, berlari jarak jauh dengan bantalan sepatu yang buruk.
6. Bursitis
Bursitis adalah peradangan yang terjadi di bursa, yakni kantung berserat berisi cairan yang berfungsi melindungi tulang, tendon, dan otot di sekitar persendian.
Bursitis bisa terjadi karena mendarat dengan canggung atau keras pada tumit atau dari tekanan dari alas kaki.
Nyeri dapat dirasakan jauh di dalam tumit atau di belakang tumit.
Terkadang, tendon achilles bisa membengkak. Seiring berjalannya hari, rasa sakit biasanya semakin parah.
7. Benjolan tumit
Melansir Medical News Today, benjolan tumit umum terjadi pada remaja.
Kondisi ini bisa muncul ketika tulang tumit belum sepenuhnya matang dan bergesekan secara berlebihan, lantas mengakibatkan pembentukan tulang terlalu banyak.
Kondisi ini sering disebabkan oleh memiliki kaki yang rata.
Hal ini bisa disebabkan karena mulai memakai sepatu hak tinggi sebelum tulang benar-benar matang.
8. Sindrom Haglund
Sindrom Haglund adalah munculnya benjolan atau pembesaran tulang di bagian belakang tumit.
Tidak jelas mengapa beberapa orang mengalami benjolan tulang ini.
Tetapi para ahli menduga kondisi itu mungkin terjadi karena tendon Achilles yang ketat, memakai sepatu yang ketat atau tidak pas, dan atau faktor keturunan.
Rasa sakit dari sindrom Haglund dirasakan di bagian belakang tumit dan mungkin berhubungan dengan pincang dan tanda-tanda peradangan seperti pembengkakan, kehangatan, dan kemerahan.
Saat jaringan lunak di sekitar tonjolan tulang di bagian belakang tumit teriritasi, bursitis mungkin berkembang.
9. Infeksi tulang tumit
Dilansir dari Mayo Clinic, infeksi tulang tumit (disebut osteomielitis) dapat menjadi penyebab nyeri tumit.
Tidak seperti kebanyakan pnyebab nyeri tumit lainnya, infeksi tulang tumit bisa menyebabkan rasa sakit yang konstan.
Demam juga mungkin terjadi pada kasus infeksi tulang tumit.
10. Tumor tulang tumit
Tumor di tulang tumit dapat menjadi penyebab nyeri tumit.
Nyeri yang terjadi akibat tumor pada tulang tumit biasanya terada di dalam dan lebih buruk di malam hari.
11. Calcaneal apophysitis
Calcaneal apophysitis adalah penyebab nyeri tumit paling umum pada anak dan remaja berusia 8-14 tahun.
Calcaneal apophysitis merupakan kondisi ketika terjadi peradangan pada lempeng pertumbuhan tumit.
Peradangan tersebut pada umumnya timbul akibat tekanan yang berulang.
Misalnya, ketika seorang anak banyak berlari atau melompat berulang kali.
12. Neuropati perifer
Neuropati perifer adalah gangguan yang terjadi ketika saraf dari sistem saraf perifer mengalami kerusakan.
Sistem saraf perifer merupakan bagian dari sistem saraf luar otak dan sumsum tulang belakang.
Neuropati perifer biasanya menyebabkan rasa sakit, mati rasa, hingga terasa lemah pada bagian tangan dan kaki.
Kondisi ini bisa menjadi hasil dari cedera traumatis, infeksi, gangguan metabolisme, dan paparan racun.
Salah satu penyebab neuropati yang paling umum adalah penyakit diabetes.
Masih ada beberapa kemungkinan penyebab nyeri tumit lainnya yang bisa terjadi.
Dokter bisa dimintai bantuan untuk memastikan penyebab nyeri tumit yang dialami.
https://health.kompas.com/read/2021/11/09/150500968/12-penyebab-nyeri-tumit-yang-bisa-terjadi