Padahal, faktor gaya hidup tidak sehat lainnya, masalah kesehatan, kondisi keluarga di rumah, sampai lingkungan sekitar bisa meningkatkan risiko anak terkena masalah kesehatan ini.
Perlu diketahui, obesitas adalah kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penumpukan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.
Obesitas terjadi ketika ada ketidakseimbangan asupan sumber energi yang masuk ke tubuh dengan jumlah energi yang dibakar atau dikeluarkan.
Akibatnya, sisa cadangan energi menumpuk di dalam tubuh dalam bentuk jaringan lemak.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali sederet penyebab obesitas pada anak.
Penyebab obesitas pada anak
Ada banyak alasan kenapa anak bisa obesitas. Berikut beberapa di antaranya:
Dilansir dari Boston Children’s Hospital, kebanyakan kasus obesitas pada anak disebabkan pola makan yang tidak sehat sejak dini.
Anak kerap dibiarkan makan dengan porsi besar dan diberi asupan tinggi kalori seperti gorengan, makanan cepat saji, mengemil makanan ringan, permen, dan minuman manis.
Beberapa anak yang obesitas biasanya kurang bergerak. Anak cenderung terlalu banyak duduk, terlalu lama menonton televisi di rumah, bermain telepon pintar, atau games di komputer.
Minimnya aktivitas fisik ini semakin diperparah kebiasaan kurang atau jarang berolahraga.
Dilansir dari Mayo Clinic, anak berisiko tinggi mengalami obesitas jika salah satu atau kedua orangtuanya punya masalah obesitas.
Namun, faktor keturunan ini masih bisa dikendalikan, asalkan anak disiplin diajari gaya hidup sehat sejak dini.
Perlu diingat, kebiasaan pola makan tidak sehat dan jarang bergerak penyebab obesitas juga bisa diturunkan dari gaya hidup sehari-hari di rumah.
Anak yang stres, dibesarkan orangtua dengan tingkat stres tinggi, atau tumbuh di lingkungan yang banyak tekanan bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Pasalnya, beberapa anak cenderung makan berlebihan atau mencari pelarian lewat makanan ketika stres atau hidup di lingkungan yang banyak tekanan.
Beberapa obat terkadang dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Obat tersebut di antaranya prednison, lithium, amitriptyline, paroxetine (Paxil), gabapentin, dan propranolol.
Gangguan kesehatan terkait sindrom prader-willi dan masalah hormonal seperti hipotiroidisme bisa membuat anak rawan terkena obesitas.
Dilansir dari BetterHealth, di luar faktor anak dan keluarga, lingkungan sekitar tempat tumbuhnya anak juga bisa berkontribusi pada obesitas.
Misalkan kebiasaan jajan di luar atau tren makanan dan minuman tinggi kalori di masyarakat, masifnya iklan asupan tidak sehat, penggunaan kendaraan dan minimnya tradisi jalan kaki, sedikitnya jadwal olahraga di sekolah.
Ciri-ciri obesitas pada anak
Ada beberapa gejala obesitas pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain:
Jika muncul ciri-ciri obesitas pada anak di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Terutama jika anak punya atau mengalami beberapa penyebab obesitas pada anak di atas.
Dampak obesitas yang tidak segera dikendalikan bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan gangguan tidur apnea di kemudian hari.
https://health.kompas.com/read/2022/03/07/060100968/7-penyebab-obesitas-pada-anak-bukan-hanya-pola-makan-tak-sehat