Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyebab Obesitas pada Anak, Bukan Hanya Pola Makan Tak Sehat

Padahal, faktor gaya hidup tidak sehat lainnya, masalah kesehatan, kondisi keluarga di rumah, sampai lingkungan sekitar bisa meningkatkan risiko anak terkena masalah kesehatan ini.

Perlu diketahui, obesitas adalah kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penumpukan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Obesitas terjadi ketika ada ketidakseimbangan asupan sumber energi yang masuk ke tubuh dengan jumlah energi yang dibakar atau dikeluarkan.

Akibatnya, sisa cadangan energi menumpuk di dalam tubuh dalam bentuk jaringan lemak.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali sederet penyebab obesitas pada anak.

Penyebab obesitas pada anak

Ada banyak alasan kenapa anak bisa obesitas. Berikut beberapa di antaranya:

  • Pola makan tidak sehat

Dilansir dari Boston Children’s Hospital, kebanyakan kasus obesitas pada anak disebabkan pola makan yang tidak sehat sejak dini.

Anak kerap dibiarkan makan dengan porsi besar dan diberi asupan tinggi kalori seperti gorengan, makanan cepat saji, mengemil makanan ringan, permen, dan minuman manis.

  • Kurang bergerak dan jarang olahraga

Beberapa anak yang obesitas biasanya kurang bergerak. Anak cenderung terlalu banyak duduk, terlalu lama menonton televisi di rumah, bermain telepon pintar, atau games di komputer.

Minimnya aktivitas fisik ini semakin diperparah kebiasaan kurang atau jarang berolahraga.

  • Faktor keluarga

Dilansir dari Mayo Clinic, anak berisiko tinggi mengalami obesitas jika salah satu atau kedua orangtuanya punya masalah obesitas.

Namun, faktor keturunan ini masih bisa dikendalikan, asalkan anak disiplin diajari gaya hidup sehat sejak dini.

Perlu diingat, kebiasaan pola makan tidak sehat dan jarang bergerak penyebab obesitas juga bisa diturunkan dari gaya hidup sehari-hari di rumah.

  • Faktor psikologi

Anak yang stres, dibesarkan orangtua dengan tingkat stres tinggi, atau tumbuh di lingkungan yang banyak tekanan bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak.

Pasalnya, beberapa anak cenderung makan berlebihan atau mencari pelarian lewat makanan ketika stres atau hidup di lingkungan yang banyak tekanan.

  • Efek obat tertentu

Beberapa obat terkadang dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Obat tersebut di antaranya prednison, lithium, amitriptyline, paroxetine (Paxil), gabapentin, dan propranolol.

  • Masalah kesehatan

Gangguan kesehatan terkait sindrom prader-willi dan masalah hormonal seperti hipotiroidisme bisa membuat anak rawan terkena obesitas.

  • Faktor sosial

Dilansir dari BetterHealth, di luar faktor anak dan keluarga, lingkungan sekitar tempat tumbuhnya anak juga bisa berkontribusi pada obesitas.

Misalkan kebiasaan jajan di luar atau tren makanan dan minuman tinggi kalori di masyarakat, masifnya iklan asupan tidak sehat, penggunaan kendaraan dan minimnya tradisi jalan kaki, sedikitnya jadwal olahraga di sekolah.

Ciri-ciri obesitas pada anak

Ada beberapa gejala obesitas pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Muncul stretch mark di pinggul dan perut
  • Kulit di bagian belakang leher menghitam
  • Terjadi penumpukan lemak di beberapa bagian tubuh, termasuk payudara
  • Susah bernapas, terutama ketika anak olahraga atau beraktivitas intens
  • Sering mengalami susah buang air besar dan asam lambung naik
  • Anak perempuan mengalami pubertas dini atau siklus haid tidak teratur
  • Anak laki-laki pubertasnya terlambat dan alat kelaminnya relatif kecil
  • Mengalami gangguan sendi dan kerap terkilir

Jika muncul ciri-ciri obesitas pada anak di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Terutama jika anak punya atau mengalami beberapa penyebab obesitas pada anak di atas.

Dampak obesitas yang tidak segera dikendalikan bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan gangguan tidur apnea di kemudian hari.

https://health.kompas.com/read/2022/03/07/060100968/7-penyebab-obesitas-pada-anak-bukan-hanya-pola-makan-tak-sehat

Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke