Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Cara Mengobati Sindrom Iritasi Usus (IBS)

KOMPAS.com - Sindrom iritasi usus (IBS) adalah gangguan pencernaan umum yang dapat memiliki efek signifikan pada kualitas hidup seseorang.

Mengutip Mayo Clinic, orang yang menderita IBS umumnya mengalami gejala pencernaan, seperti:

Gejala lain yang sering terkait termasuk kembung, peningkatan gas atau lendir di tinja.

Seseorang mungkin perlu mencoba berbagai obat, diet, atau strategi gaya hidup untuk mengobati sindrom iritasi usus secara efektif.

Beberapa strategi pengobatan sindrom iritasi usus mungkin berhasil untuk beberapa individu, tetapi tidak untuk yang lain.

Berikut beberapa cara mengobati sindrom iritasi usus:

1. Obat-obatan

Mengutip Medical News Today, mengobati sindrom iritasi usus tergantung pada jenis gangguan.

Dokter akan merekomendasikan obat untuk IBS dengan diare:

  • Loperamida (Imodium)
  • Rifaximin (Xifaxan)
  • Eluxadoline (Viberzi)

Dokter akan merekomendasikan obat untuk IBS dengan sembelit:

  • Suplemen serat, dalam kasus di mana asupan serat makanan tidak mencukupi
  • Pencahar
  • Lubiprostone (Amitiza)
  • Linaclotide (Linzess)
  • Plecanatide (Trulance)

Obat lain tersedia yang dapat membantu mengobati nyeri perut pada orang dengan IBS. Ini termasuk:

2. Perubahan gaya hidup

Mengutip Medical News Today, mengatur pola makan dan olahraga adalah faktor kunci dari perubahan gaya hidup sebagai cara mengobati sindrom iritasi usus.

Pola makan

Makanan tertentu dapat membantu meringankan gejala IBS, sementara yang lain dapat memicu episode IBS.

Orang perlu mencoba setiap strategi pola makan setidaknya selama beberapa minggu untuk menentukan apakah itu bekerja.

Di bawah ini adalah beberapa strategi yang mungkin direkomendasikan ahli gizi atau dokter untuk mengelola gejala IBS:

  • Membuat buku harian makanan: melakukan hal ini dapat membantu mereka mengidentifikasi makanan yang memicu IBS mereka sehingga mereka dapat mengeluarkannya dari diet mereka.
  • Makan lebih banyak serat: serat larut sangat bermanfaat untuk meredakan gejala IBS, seperti kacang polong, buah-buahan, dan produk gandum.
  • Menghindari gluten: membatasi atau menghindari makanan kaya gluten berikut dapat membantu meringankan gejala IBS pada beberapa orang, seperti sereal, biji-bijian, berbagai macam spageti, roti, sebagian besar makanan olahan, terutama yang mengandung bahan pengental, perasa, atau pewarna.
  • Mengikuti diet rendah FODMAP: menghilangkan atau membatasi makanan yang mengandung karbohidrat yang sulit dicerna ini, contohnya apel, ceri, dan pir, kacang-kacangan, kubis, produk susu, produk gandum, gandum hitam, madu, sirup jagung fruktosa tinggi, serta permen dan permen karet.

Olahraga

Para penulis ulasan tentang perawatan IBS pada 2014 menemukan bahwa olahraga membantu mengurangi stres dan menjaga fungsi saluran pencernaan.

Oleh karena itu, olahraga bisa membantu meringankan beberapa gejala IBS.

Menurut ulasan tersebut, olahraga yang dapat membantu seperti bersepeda dan yoga.

Satu studi menemukan bahwa berlatih yoga pranayama 2 kali sehari selama 2 bulan memberikan penurunan gejala IBS yang serupa dengan minum 2-6 miligram loperamide dalam sehari.

3. Pengobatan alami

Mengutip Medical News Today, banyak orang mencoba pengobatan alami untuk meredakan gejala sindrom iritasi usus, seperti:

4. Terapi psikologis

Mengutip Medical News Today, para peneliti mengidentifikasi hubungan antara tekanan psikologis, stres sehari-hari, dan memburuknya gejala gastrointestinal pada sindrom iritasi usus.

Beberapa dokter bisa merekomendasikan terapi pikiran dan tubuh berikut sebagai pengobatan sindrom iritasi usus:

  • Hipnoterapi terarah
  • Psikoterapi dinamis
  • Terapi perilaku kognitif (CBT)

Masing-masing terapi menunjukkan potensi untuk lebih efektif dari pada perawatan IBS standar.

Mengutip Verywell Health, CBT dan hipnoterapi terarah memiliki penelitian paling solid yang mendukung efektivitasnya dalam mengurangi gejala IBS dan keduanya direkomendasikan oleh ACG.

CBT adalah bentuk psikoterapi yang memodifikasi pola berpikir maladaptif serta perilaku baru untuk mengelola kecemasan dan menangani situasi stres.

Hipnoterapi merupakan tindakan memasuki alam bawah sadar seseorang untuk memberikan sugesti tertentu yang membuat perubahan permanen pada perilaku orang tersebut.

Kapan harus pergi ke dokter?

Mengutip Mayo Clinic, temui dokter Anda jika memiliki perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus atau tanda atau gejala IBS lainnya.

Mereka mungkin menunjukkan kondisi yang lebih serius, seperti kanker usus besar. Tanda dan gejala yang lebih serius meliputi:

https://health.kompas.com/read/2022/04/10/030000768/4-cara-mengobati-sindrom-iritasi-usus-ibs-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke