KOMPAS.com - Gula darah tinggi bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Gula darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi diabetes seperti kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal, dan peningkatan risiko penyakit kardio vaskular.
Karena itu, Anda perlu memastikan kadar gula darah di tubuh Anda seimbang.
Sayangnya, stres dan berbagai problematika kehidupan juga bisa berpengaruh pada kadar gula dalam darah.
Pengaruh stres pada kadar gula dalam darah
Stres emosional dan fisik bisa berpengaruh besar pada tubuh, termasuk pada kadar gula dalam darah.
Ketika tubuh mengalami stres kronis tingkat tinggi, tubuh akan melepaskan lebih banyak kortisol, hormon stres utama.
Kortisol disintesis dari kolesterol dan kemudian dilepaskan dari kelenjar adrenal.
Sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal, yang merupakan unit di otak yang terdiri dari hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal, adalah yang mengatur produksi kortisol dan berapa banyak yang dilepaskan saat stres,
Ketika tubuh mengirimkan sinyal stres, baik emosional maupun fisik, tubuh melepaskan kortisol untuk membantu tubuh merespons ancaman yang dirasakan.
Kortisol juga berfungsi mengontrol tekanan darah, dan mengurangi peradangan.
Kortisol adalah hormon yang digunakan untuk respons "fight-or-flight" sehingga jika ada bahaya langsung, tubuh akan siap menghadapinya atau lari darinya.
Kortisol juga dapat mendorong hati untuk melepaskan glukosa dan asam lemak untuk membantu memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menghadapi stres.
Dari sudut pandang evolusi, pelepasan kortisol untuk mengatasi stres penting untuk kelangsungan hidup.
Di saman modern ini, kortisol dilepaskan saat terdapat tekanan atau masalah dalam kehidupan.
Cara mengatasi stres
Demi kesehatan fisik dan mental, kita bisa meredakan stres dengan cara berikut:
1. Buatlah rutinitas untuk diri sendiri
Rutinitas itu penting, terutama jika ada hal-hal di sekitar Anda yang tidak pasti. Rutinitas sebagian besar berfungsi sebagai panduan dalam menjalani hari.
Menetapkan rutinitas akan memungkinkan pikiran dan tubuh Anda mengikuti jadwal tetap. Hal ini juga akan membantu Anda lebih fokus.
2. Konsumsi makanan sehat
Makan sehat tidak hanya menunjang berat badan dan kekebalan tubuh. Sudah banyak riset membuktikan bahwa apa yang kita konsumsi turut menentukan kesehatan mental.
Makanan yang kita konsumsi juga turut menentukan suasana hati, perilaku, dan kognisi.
3.Tidur nyenyak
Pola tidur juga berperan penting bagi kesehatan mental kita. Itu sebabnya, kita harus istirahat yang cukup dan teratur.
Agar Anda bisa mendapatkan rutinitas tidur yang baik, cobalah untuk mempertahankan siklus tidur dan bangun yang teratur dan menghindari stimulasi berlebihan sebelum tidur.
Anda juga perlu menghindari aktivitas fisik seperti bermain game dan menggunakan laptop atau ponsel saat berada di tempat tidur.
4. Rutin olahraga
Olahraga teratur memainkan peran penting dalam meredakan stres. Olahraga telah terbukti dapat menurunkan stres, depresi, dan kesehatan mental yang lebih baik secara keseluruhan.
5. Lakukan relaksasi
Luangkan waktu untuk melakukan relaksasi setiap hari. Anda bisa melakukan relaksasi dengan meditasi dan yoga.
Meditasi telah terbukti memiliki efek menenangkan secara keseluruhan untuk otak. Sedangkan yoga juga dapat meningkatkan kadar oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta.
https://health.kompas.com/read/2022/04/13/043500968/pengaruh-stres-pada-kadar-gula-dalam-darah