Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Risiko Berhubungan Seks Selama Menstruasi

KOMPAS.com - Berhubungan seks selama periode menstruasi dapat memberikan risiko bagi kesehatan, seperti memicu penyakit menular seksual (PMS).

Mengutip Medical News Today, baik hubungan seks oral, anal, vaginal, atau segala bentuk kontak kulit-kulit kelamin, semuanya memiliki risiko jika dilakukan selama menstruasi.

Mengutip Myupchar, berhubungan seks selama menstruasi meningkatkan peluang Anda terkena:

1. Penyakit menular seksual (PMS)

Mengutip Medical News Today, PMS meliputi:

  • Klamidia
  • Kutil kelamin
  • Gonorea
  • Hepatitis B
  • Herpes
  • HIV
  • Virus papiloma manusia (HPV)
  • Moluskum kontagiosum
  • Sipilis
  • Trikomoniasis
  • Kudis dan kutu kemaluan

Mengutip Myupchar, hubungan seks selama menstruasi menjadi cara mudah penyebaran patogen penyebab penyakit tersebut.

Meskipun patogen penyakit tersebut dapat ditularkan melalui sumber lain, seperti air liur atau kontak darah langsung.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa peningkatan risiko PMS melalui darah menstruasi disebabkan oleh:

  • Hilangnya sumbat lendir serviks (pelindung) selama menstruasi
  • Zat besi dalam darah menstruasi
  • Pembukaan serviks yang melebar
  • Peningkatan pH basa vagina
  • Lonjakan kadar hormon estrogen dan progesteron.

Semua itu membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk pertumbuhan mikroba patogen, sehingga meningkatkan risiko infeksi PMS.

Mengutip Medical News Today, infeksi jamur mungkin memiliki risiko lebih tinggi saat melakukan hubungan seks selama menstruasi karena adanya perubahan hormonal selama periode menstruasi.

Mengutip Everyday Health, gejala infeksi jamur vagina lebih mungkin terjadi seminggu sebelum periode menstruasi dan hubungan seksual selama waktu itu dapat memperburuk gejala.

Risiko terkena penyakit menular seksual secara keseluruhan dapat dicegah dengan menggunakan metode kontrasepsi yang tepat, seperti kondom.

Disarankan untuk Anda dan pasangan selalu melakukan hubungan seks yang terlindungi, terlepas dari fase siklus menstruasi.

2. Penyakit radang panggul

Mengutip Myupchar, konsekuensi lain dari hubungan seks tanpa kondom selama menstruasi adalah penyakit radang panggul (PID).

Penyakit ini adalah infeksi pada sistem reproduksi wanita yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan di daerah panggul.

Penyakit radang panggul bisa sangat menyusahkan dan bahkan menyulitkan Anda untuk melakukan pekerjaan sehari-hari.

Sebuah penelitian mengklaim PID sebagai komplikasi hubungan seksual yang paling mengancam selama menstruasi.

Penelitian yang sama merekomendasikan penggunaan kondom pada pasien yang pernah menderita PID di masa lalu dan juga yang berisiko tinggi terkena PID dan berhubungan seksual selama menstruasi.

3. Peningkatan aliran darah menstruasi

Mengutip Myupchar, jika Anda aktif secara seksual selama menstruasi, itu mungkin menyebabkan menstruasi menjadi lebih deras.

Alasan di balik itu adalah pecahnya pembuluh darah rahim, yang tersumbat dan rentan rusak selama menstruasi.

Namun, sisi positifnya adalah Anda dapat mengalami siklus menstruasi berhenti lebih dini dalam waktu 1 atau 2 hari setelah hubungan seksual.

Hal itu karena semua darah yang harusnya mengalir perlahan untuk jangka waktu yang lebih lama, mengalir lebih deras karena peningkatan kontraksi pada otot-otot rahim yang dirangsang oleh hubungan seksual.

4. Resiko endometriosis

Mengutip Myupchar, endometriosis adalah penyakit ginekologi inflamasi kronis yang bergantung pada hormon.

Pada penyakit ini, jaringan lapisan dalam rahim mulai tumbuh di tempat selain rongga rahim, seperti di ovarium.

Endometriosis disebabkan oleh beberapa faktor etiologi.

Namun, beberapa peneliti menunjukkan bahwa jumlah kasus endometriosis terjadi 2 kali lipat lebih banyak dari pasien yang melakukan hubungan seks selama menstruasi, dibandingkan yang tidak.

5. Risiko kemacetan panggul

Mengutip Myupchar, seks bisa menjadi cara terbaik untuk mengurangi dan mengelola gejala kemacetan panggul.

Namun, itu hanya akan bermanfaat jika Anda mengalami orgasme.

Dalam situasi lain, penetrasi seksual bisa menjadi faktor yang memperburuk kemacetan panggul.

Jika Anda terlibat dalam aktivitas seksual dan memiliki sindrom kemacetan panggul, pastikan seks membuat Anda mencapai tingkat kepuasan tertinggi untuk mencegah komplikasi di masa depan.

6. Seks bisa jadi berantakan dan bau

Mengutip Myupchar, berhubungan seks selama menstruasi bisa membaut situasi berantakan karena ada pendarahan aktif yang terjadi saat Anda berhubungan seks.

Darah bisa menyebar di bedcover, tubuh Anda, dan juga tubuh pasangan Anda.

Semua itu bisa menghilangkan kesenangan saat berhubungan seks.

Selain itu, jika Anda adalah seseorang yang memiliki aliran menstruasi yang deras, hubungan seks bisa menjadi ide yang buruk.

Selain itu, darah menstruasi memiliki bau yang khas yang bisa saja berdampak negatif.

https://health.kompas.com/read/2022/05/20/170000068/6-risiko-berhubungan-seks-selama-menstruasi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke