KOMPAS.com - Perubahan pola makan dan gaya hidup diikuti perawatan medis dapat membantu tingkat kelangsungan hidup penderitan kanker ovarium.
Mengutip Everyday Health, perawatan untuk kanker ovarium, termasuk pembedahan dan kemoterapi, dapat mempengaruhi kebutuhan tubuh terhadap nutrisi tertentu.
“Perawatan ini juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan wanita dan bagaimana tubuh mencerna dan menyerap makanan,” kata Amanda Nickles Fader, dokter ginekologi di Johns Hopkins Health System.
Fader menyebutkan ada 4 hal tujuan dalam mengontrol pola makan selama pengobatan kanker ovarium, yaitu:
Ahli gizi Dedyanto Henky Saputra dalam konferensi World Cancer Day 2022 mengatakan penderita kanker yang mengalami malnutrisi biasanya ototnya hilang.
Sehingga, kecenderungan otot penderita kanker semakin lama semakin mengecil. Jika ototnya mengecil, pasien akan lemas.
Rekomendasi makanan
Dianjurkan
Mengutip Medical News Today, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan tertentu dapat membantu mengurangi risiko kanker ovarium dan meningkatkan kesehatan pada orang dengan kondisi tersebut.
Namun, hubungan antara makanan manusia dan risiko kanker itu kompleks dan diperlukan penelitian lebih lanjut antara makanan dan dampak pada kanker ovarium.
Sejauh ini, riset menemukan beberapa makanan berikut dapat membantu beberapa orang menurunkan risiko serangan kanker ovarium:
Mengutip WebMD, Therese Dolecek, profesor peneliti epidemiologi dan peneliti di Institute for Health Research and Policy, University of Illinois dalam penelitiannya menemukan bahwa sayuran kuning dan sayuran silangan.
Dolecek melakukan mengamati kelangsungan hidup 5 tahun penderita kanker ovarium diukur dengan porsi makanan sayuran kuning, sebagai berikut:
Dihindari
Mengutip Everyday Health, makanan yang perlu dihindari setiap penderita kanker ovarium bisa berbeda-beda tergantung kesehatannya secara keseluruhan.
Jadi, penting untuk berkonsultasi kepada dokter bersangkutan yang menangani pasien penderita kanker ovarium.
Namun, ada beberapa yang biasanya dihindari, seperti makanan laut dan daging mentah atau setengah matan.
Fader mengatakan bahwa kemoterapi dapat memengaruhi sistem kekebalan dan kemampuan wanita untuk melawan infeksi.
"Sehingga makanan laut atau daging mentah atau setengah matang, yang dapat menampung bakteri, tidak boleh dikonsumsi karena infeksi bawaan makanan dapat lebih sulit dilawan oleh sistem kekebalan yang terganggu,” terangnya.
Ia melanjutkan bahwa mengembangkan infeksi selama operasi atau kemoterapi dapat mengakibatkan keterlambatan dalam pengobatan kanker.
Mengutip WebMD, penderita kanker ovarium juga perlu menghindari makanan jenis:
Dolecek mengatakan mereka yang paling banyak makan makanan jenis itu memiliki waktu bertahan hidup lebih singkat.
"Kami menemukan hampir 3 kali lipat risiko kematian bagi wanita yang makan 4 atau lebih porsi daging merah seminggu, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari 1 porsi per minggu selama 11 tahun masa studi," kata Dolecek tentang penelitiannya.
Penting dicatat, banyak faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup dari penderita kanker ovarium, selain pola makannya, seperti stadium kanker saat diagnosis dan usianya.
https://health.kompas.com/read/2022/05/25/180000068/makanan-untuk-penderita-kanker-ovarium