Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan yang Bisa Merusak Kesehatan Hati Perlu Dihindari

KOMPAS.com - Mungkin kita tidak menyadari bahwa ada sejumlah kebiasaan sehari-hari yang ternyata dapat merusak kesehatan hati, seperti terlalu banyak makan manis hingga banyak minum suplemen.

Mengutip Medical News Today, hati adalah salah satu organ padat terbesar dalam tubuh manusia, dengan memiliki lebih dari 500 peran, di antaranya yang utama yaitu:

  • Memproduksi empedu
  • Menyerap dan memetabolisme bilirubin
  • Mendukung pembekuan darah
  • Metabolisme lemak
  • Metabolisme karbohidrat
  • Penyimpanan vitamin dan mineral
  • Membantu metabolisme protein
  • Menyaring darah
  • Fungsi imunologis
  • Produksi albumin
  • Sintesis angiotensinogen

Fakta lainnya, hati adalah satu-satunya organ yang dapat beregenerasi. Artinya, hati dapat menyembuhkan dirinya sendiri ketika mengalami kerusakan.

Namun, kemampuan dan fungsi hati tersebut dapat rusak dengan sejumlah kebiasaan buruk yang mungkin tidak kita sadari.

Jadi, penting mengetahui kebiasaan buruk tersebut untuk dapat menjaga kesehatan hati.

Berikut kebiasaan buruk tersebut:

1. Terlalu banyak banyak makan manis

Terlalu banyak banyak makan manis tidak hanya dapat buruk bagi gigi, tetapi juga hati.

Mengutip WebMD, hati menggunakan gula fruktosa untuk membuat lemak.

Terlalu banyak makan manis membuat terjadinya penumpukan lemak yang dapat memicu penyakit hati.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek gula terhadap hati sama merusaknya seperti alkohol, bahkan jika Anda tidak kelebihan berat badan.

Sehingga, penting untuk membatasi makan makanan manis dengan tambahan gula, seperti soda, kue kering, dan permen.

2. Tidak mengontrol berat badan

Mengutip WebMD, tidak mengontrol berat badan dapat membuat lemak menumpuk di sel-sel hati Anda.

Perlahan kebiasaan buruk itu dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Akibatnya, hati Anda bisa membengkak. Kemudian, dapat mengeras dan melukai jaringan hati, yang mana kondisi ini disebut sirosis.

Penyakit hati berlemak non-alkohol ini lebih mungkin terjadi pada Anda kelebihan berat badan atau obesitas di usia setengah baya atau menderita diabetes.

Diet dan olahraga adalah solusi kunci untuk dapat menghentikan perkembangan penyakit.

3. Terlalu banyak minum soda

Mengutip WebMD, soda juga dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum banyak minuman ringan lebih mungkin untuk memiliki NAFLD.

Meski studi tidak membuktikan bahwa soda menjadi penyebab langsung penyakit hati, penting untuk tidak berlebihan mengkonsumsinya.

4. Mengkonsumsi banyak lemak trans

Mengutip WebMD, lemak trans adalah lemak buatan dalam beberapa makanan kemasan dan makanan yang dipanggang.

Makan makanan tinggi lemak trans membuat berat badan lebih mudah naik dan itu tidak baik untuk kesehatan hati.

Disarankan, untuk rajin cek label nutrisi makanan yang Anda makan.

Meski tertulis angka "0", masih mungkin makanan itu tetap mengandung lemak trans dalam jumlah kecil.

5. Minum banyak alkohol

Mengutip Eat This, alkohol dapat merusak hati, menyebabkan peradangan dan menyebabkan kondisi yang berpotensi fatal, seperti:

  • Sirosis
  • Kanker hati
  • Gagal hati.

Alkohol bukan minuman yang baik untuk tubuh, termasuk hati.

Mengutip WebMD, bagi pecandu alkohol hal itu mungkin tidak benar-benar menyadari bahwa kebiasaannya akan merusak kesehatan hati.

Sangat mudah untuk mereka minum lebih dari yang Anda pikirkan.

Banyak gelas dapat menampung lebih dari satu porsi standar, yaitu:

  • 5 ons anggur
  • 12 ons bir biasa
  • 1,5 ons minuman keras.

Jika Anda minum alkohol, pastikan untuk tidak berlebihan, yaitu maksimal satu gelas sehari untuk wanita dan 2 gelas per hari untuk pria.

6. Ketergantungan obat parasetamol

Obat yang berlebihan pun dapat merusak kesehatan hati.

Mengutip WebMD, parasetamol atau asetaminofen dapat membahayakan hati jika dikonsumsi terlalu banyak.

Obat parasetamol atau asetaminofen biasanya dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit oleh orang yang mengalami:

  • Sakit punggung
  • Sakit kepala
  • Pilek dan sebagainya.

Disarankan sebelum mengkonsumsinya pastikan dosisnya dan berapa banyak yang boleh dikonsumsi dalam satu hari.

Meski obat bermanfaat, jika dikonsumsi sembarangan tanpa aturan dapat mengundang bahaya serius.

7. Obsesi dalam mengkonsumsi suplemen

Mengutip WebMD, mengkonsumsi suplemen adalah salah cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh yang kurang.

Mengkonsumsi suplemen saat kondisi tubuh berkecukupan nutrisi dan dengan dosis berlebihan, justru dapat merusak kesehatan hati.

Misalnya mengkonsumsi suplemen vitamin A dosis tinggi.

Disarankan, berkonsultasi kepada dokter sebelum mengkonsumsi vitamin A tambahan tersebut. Mungkin saja tubuh Anda tidak membutuhkan suplemen vitamin A itu.

Vitamin A yang alami lebih sehat dan tanpa efek samping dapat kita perolah dari makan makanan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran segar, terutama berwarna merah, jingga, dan kuning. Misalnya, wortel.

Selain itu, suplemen yang sering dilabeli "herbal", sering kali justru dapat membuat kerusakan hati.

Kerusakan hati yang dapat terjadi meliputi hepatitis dan gagal hati.

Sehingga, penting untuk melakukan pengecekan keamanan obat tersebut. Lebih baik berkonsultasi dengan ahlinya.

8. Tidak aktif bergerak

Mengutip Eat This, beberapa penelitian telah menemukan bahwa gaya hidup tidak aktif merupakan faktor risiko utama untuk NAFLD dan kerusakan hati.

Peneliti Korea Selatan menganalisis data kesehatan lebih dari 13.000 orang.

Hasilnya, ditemukan bahwa kelompok yang paling tidak banyak bergerak memiliki risiko NAFLD hampir 5 kali lipat dari yang paling aktif.

Risiko itu meningkat lagi dengan lebih banyak waktu dihabiskan untuk duduk.

Menurut tinjauan studi 2018, olahraga teratur mengurangi lemak hati bahkan jika itu tidak menyebabkan penurunan berat badan.

https://health.kompas.com/read/2022/06/02/180000868/kebiasaan-yang-bisa-merusak-kesehatan-hati-perlu-dihindari

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke