Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Efek Samping Makan Berlebihan Terhadap Kesehatan Tubuh

KOMPAS.com - Makan berlebihan dapat menjadi kebiasaan yang memiliki efek samping negatif bagi kesehatan.

Meski makan penting untuk setiap manusia dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh, jika berlebihan juga tidak sehat.

Mengutip Healthline, tubuh yang sehat memiliki keseimbangan kalori harian, yang mana banyak kalori yang dikonsumsi sesuai dengan jumlah kalori yang dibakar.

Ketika Anda makan lebih banyak dari yang dibakar oleh tubuh, ini disebut sebagai surplus kalori.

Efek samping dari makan berlebihan tersebut akan memengaruhi kesehatan tubuh, meliputi:

1. Meningkatkan lemak tubuh

Mengutip Healthline, efek samping makan berlebihan sering kali pertamanya adalah membuat tubuh menyimpan kalori ekstra sebagai lemak.

Hal itu akan mengarah pada obesitas.

Namun, mengkonsumsi protein secara berlebihan tidak akan meningkatkan lemak tubuh karena cara metabolismenya.

Kelebihan kalori dari karbohiidrat dan lemak jauh lebih rentan utnuk meningkatkan lemak tubuh.

Untuk mencegah kelebihan lemak, disarankan mengkonsumsi protein tanpa lemak dan sayuran non-tepung, sebelum makan makanan tinggi berkarbohidrat dan lemak.

2. Mengganggu sinyal lapar

Mengutip Healthline, ada dua hormon utama memengaruhi siklus rasa lapar dan kenyang.

Ghrelin untuk merangsang nafsu makan dan leptin untuk menekan nafsu makan (kenyang).

Ketika Anda belum makan untuk sementara waktu, tingkat ghrelin meningkat.

Setelah Anda makan, kadar leptin memberi tahu tubuh bahwa sudah kenyang.

Namun, makan berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu keseimbangan hormon tersebut.

Makan makanan tinggi lemak, garam, atau gula ketika dicerna akan melepaskan hormon perasaan baik, seperti dopamin.

Nantinya, itu akan mengaktifkan pusat kesenangan di otak Anda.

Jika terlalu sering mengkonsumsinya, tubuh Anda mungkin mengasosiasikan sensasi kenikmatan dengan makanan tertentu itu saja, yang cenderung tinggi lemak dan kalori.

Proses itu pada akhirnya dapat mengesampingkan rasa lapar, mendorong Anda untuk makan demi kesenangan.

Gangguan hormon-hormon ini dapat memicu siklus makan berlebihan yang terus-menerus.

Anda dapat mengatasi efek samping ini dengan membagi makanan tertentu yang terasa enak dan memakannya dengan kecepatan yang lebih lambat untuk memungkinkan tubuh Anda merasakan kenyang.

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Mengutip WebMD, makan berlebihan dapat memberikan efek samping kelebihan berat badan atau obesitas dan akhirnya memicu penyakit jantung.

Obesitas didefinisikan memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih.

Ketika Anda obesitas, jantung akan lebih sulit untuk memompa darah ke paru-paru dan seluruh tubuh.

Memiliki banyak lemak, terutama di sekitar perut, meningkatkan risiko:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Gula darah tinggi

Semua hal ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Terkadang penyakit jantung tidak memiliki gejala, sehingga sulit untuk mengetahui bahwa Anda memilikinya. Berikut adalah beberapa tanda peringatan:

4. Meningkatkan risiko penyakit diabetes

Mengutip WebMD, studi menunjukkan bahwa orang yang makan berlebihan juga memiliki efek samping dengan menjadi lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.

Diabetes bisa menjadi penyakit seumur hidup yang membutuhkan perawatan berkelanjutan.

Jika Anda sudah memiliki diabetes, makan berlebihan dapat membuat gula darah lebih sulit dikendalikan.

Gejala diabetes tipe 2, meliputi:

  • Penglihatan kabur
  • Rasa lapar atau haus yang ekstrem
  • Kelelahan
  • Perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki.

Dari pada Anda makan berlebihan yang tanpa aturan, disarankan untuk:

5. Memicu depresi dan mood

Mengutip WebMD, efek samping makan berlebihan juga dapat memicu depresi dan kecemasan menjadi lebih sering terjadi.

Banyak orang yang makan berlebihan melakukannya untuk meningkatkan mood. Namun, itu hanya akan membuat Anda semakin lebih banyak makan.

Makan terlalu banyak saat Anda tidak lapar justru mungkin merupakan gejala bahwa Anda depresi. Anda mungkin juga merasakan gejala lainnya, seperti:

6. Merusak fungsi otak

Mengutip Healthline, efek samping makan berlebihan yang terus-menerus dapat membahayakan fungsi otak.

Beberapa penelitian mengaitkan makan berlebihan terus-menerus dan obesitas dengan penurunan mental pada orang dewasa yang lebih tua.

Satu studi lainnya, menemukan bahwa kelebihan berat badan memengaruhi memori secara negatif, dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal.

Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengidentifikasi tingkat dan mekanisme penurunan mental yang terkait dengan makan berlebihan dan obesitas.

Mengingat bahwa otak Anda terdiri dari sekitar 60 persen lemak, untuk membantu mencegah penurunan mental disarankan untuk makan lemak sehat seperti:

7. Membuat gas berlebihan dan kembung

Mengutip Healthline, makan makanan dalam jumlah besar dapat membebani sistem pencernaan, seperti memicu gas, dan kembung.

Sumber makanan yang dapat membuat gas dan sering dimakan berlebihan adalah makan pedas dan berlemak serta berkarbonasi.

Kacang-kacangan, sayuran tertentu, dan biji-bijian juga dapat menghasilkan gas, meskipun tidak terlalu sering dimakan.

Selain itu, makan terlalu cepat dapat meningkatkan gas dan kembung karena sejumlah besar makanan dengan cepat memasuki perut Anda.

Anda dapat menghindari kelebihan gas dan kembung dengan:

8. Bikin mual

Mengutip Healtline, makan berlebihan secara teratur dapat menyebabkan efek samping mual dan gangguan pencernaan yang tidak nyaman.

Perut orang dewasa kira-kira dapat menampung sekitar 2,5 ons (75 ml) saat kosong. Kemudian, akan mengembang untuk menampung sekitar 1 liter (95 ml).

Namun, angka tersebut dapat bervarias pada setiap orang.

Ketika Anda makan berlebihan dan mengisi perut sampai batas maksimal kapasitasnya, Anda mungkin akan mengalami mual atau gangguan pencernaan.

Dalam kasus yang parah, mual ini dapat memicu muntah, yang merupakan cara tubuh Anda menghilangkan tekanan perut akut.

9. Bikin ngantuk

Mengutip Healtline, setelah makan berlebihan, banyak orang mengalami efek samping menjadi lesu atau lelah.

Hal itu mungkin karena fenomena yang disebut hipoglikemia reaktif, di mana gula darah Anda turun tak lama setelah makan besar.

Gula darah rendah umumnya dikaitkan dengan gejala, seperti:

  • Mengantuk
  • Lesu
  • Detak jantung cepat
  • Sakit kepala.

Meskipun tidak sepenuhnya dipahami, penyebab mengantuk setelah makan berlebihan diduga terkait dengan produksi insulin berlebih.

Meskipun terlalu banyak insulin paling umum terjadi pada orang dengan diabetes, hipoglikemia reaktif juga dapat terjadi pada beberapa individu sebagai akibat dari makan berlebihan.

https://health.kompas.com/read/2022/06/12/210000668/9-efek-samping-makan-berlebihan-terhadap-kesehatan-tubuh

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke