KOMPAS.com - Rasa gatal pada vagina sering membuat wanita merasa tak nyaman. Bahkan, saking tidak tahannya, wanita harus berulangkali menggaruk kemaluan.
Dikutip dari Healthline, gatal pada vagina bisa jadi dipicu karena vaginosis bakterialis atau infeksi vagina akibat ketidakseimbangan bakteri.
Bakteri pada vagina
Ada dua bakteri di vagina yaitu Lactobacillus (bakteri baik) dan anaerob (bakteri jahat). Apabila anaerob lebih banyak, maka terjadilah gangguan kesehatan seperti vaginosis bakterialis yang kerap terjadi pada wanita usia 15-40 tahun.
Selain gatal, ada gejala lain vaginosis bakterialis yang kerap membikin para wanita khawatir dan tak nyaman, yaitu:
Mengatasi vaginosis bakterialis
Pada beberapa kasus, vaginosis bakterialis dapat sembuh dengan sendirinya, namun Anda tetap dianjurkan melakukan konsultasi dengan dokter.
1. Antibiotik setelah pemeriksaan dokter
Dilansir dari Mayo Clinic, dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi vaginosis bakterialis. Obat-obatan itu antara lain:
Selain periksa ke dokter dan minum obat, kita juga bisa melakukan perawatan di rumah dengan cara sederhana berikut:
2. Konsumsi makanan mengandung probiotik
Probiotik dapat membantu tubuh Anda menyeimbangkan antara bakteri yang baik dan buruk dalam tubuh Anda, sehingga tubuh Anda dapat bekerja seperti sebagaimana mestinya.
Probiotik bisa ditemukan pada beberapa makanan, seperti yogurt, kefir, tempe, dan kimchi.
3. Memakai kondom
Vaginosis bakterialis memang mengganggu sistem reproduksi, khususnya vagina wanita. Namun, kondisi ini bukan tergolong infeksi menular seksual (IMS)
Kendati demikian, memakai kondom dapat menjaga kebersihan vagina saat pasangan melakukan hubungan seksual.
Anda juga disarankan untuk tidak berganti-ganti pasangan seksual.
4. Gunakan celana dalam yang nyaman
Pilih celana dalam yang nyaman dan tidak terlalu sesak agar kulit sekitar kemaluan tidak mudah iritasi.
Celana dalam berbahan nyaman seperti kain katun juga lebih menyerap keringat sehingga tidak menyebabkan lembab pada vagina.
7. Jangan membersihkan vagina dengan cairan pembersih
Menurut para ahli kesehatan, termasuk di American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Anda harus menghindari douching demi menjaga keseimbangan bakteri pada vagina.
Douching juga mengandung bahan kimia termasuk parfum yang kerap menyebabkan iritasi miss V.
Melansir WebMD, Anda hanya perlu air mengalir untuk membersihkan area kemaluan.
https://health.kompas.com/read/2022/06/26/200000068/vaginosis-bakterialis-bikin-vagina-gatal-dan-bau-begini-mengobatinya