Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ciri-ciri Kandung Kemih Bocor yang Semakin Berisiko Saat Tua

KOMPAS.com - Hilangnya kontrol untuk mengeluarkan urin menandakan seseorang mengalami kandung kemih bocor atau disebut sebagai inkontinensia urin.

Mengutip Cleveland Clinic, kandung kemih merupakan bagian dari sistem kemih bersama dengan ginjal, ureter, dan uretra, yang berfungsi untuk menyaring dan membuang zat limbah dengan cara menghasilkan urin.

Inkontinensia urin dapat terjadi pada siapa saja.

Namun, lebih sering dialami oleh wanita dari pada pria yang telah melahirkan atau mengalami menopause.

Anda juga lebih mungkin mengalami inkontinensia urin seiring bertambahnya usia.

Sebab, pada saat itu otot penyangga organ panggul melemah. Artinya, kandung kemih dan uretra memiliki dukungan yang lebih sedikit untuk mengontrol urin yang keluar.

Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), ciri-ciri kandung kemih bocor dapat Anda amati sebagai berikut:

Jenis

Mengutip Medical News Today, ciri-ciri utama kandung kemih bocor adalah keluarnya kencing secara tidak sengaja (kebocoran).

Namun, kapan dan bagaimana kebocoron kencing terjadi akan tergantung pada jenis penyakitnya, sebagai berikut:

Inkontinensia stres (stress incontinence)

Jenis inkontinensia urin ini yang paling umum, terutama di kalangan wanita yang telah melahirkan atau mengalami menopause.

Dalam hal ini "stres" mengacu pada tekanan fisik, bukan stres mental.

Ketika kandung kemih dan otot-otot yang terlibat dalam kontrol urin ditempatkan di bawah tekanan ekstra tiba-tiba, orang tersebut mungkin bisa buang air kecil tanpa sadar.

Ciri-ciri kandung kemih bocor pada jenis ini seperti kencing tanpa sadar saat:

Inkontinensia mendesak (urge incontinence)

Jenis inkontinensia urin ini juga dikenal sebagai inkontinensia refleks atau "kandung kemih yang terlalu aktif".

Ini adalah jenis kandung kemih bocor yang paling umum kedua.

Ada kontraksi tiba-tiba yang tidak disengaja dari dinding otot kandung kemih yang menyebabkan keinginan untuk buang air kecil yang tidak dapat dihentikan.

Ketika keinginan untuk buang air kecil datang, orang tersebut memiliki waktu yang sangat singkat sebelum urin dikeluarkan, terlepas dari apa yang mereka coba lakukan.

Ciri-ciri kandung kemih bocor jenis ini, seperti kencing spontan saat:

  • Melakukan perubahan posisi tiba-tiba
  • Mendengar suara air mengalir
  • Melakukan seks, terutama saat orgasme

Otot kandung kemih dapat aktif tanpa sadar karena kerusakan pada saraf kandung kemih, sistem saraf, atau pada otot itu sendiri.

Inkontinensia meluap (overflow incontinence)

Inkontinensia urin jenis ini terjadi ketika ada penyumbatan pada kandung kemih.

Berikut kondisi yang dapat menjadi penyebab penyumbatan sekaligus ciri-ciri kandung kemih bocor jenis ini:

  • Memiliki kelenjar prostat yang membesar
  • Memiliki tumor yang menekan kandung kemih
  • Memiliki batu saluran kemih
  • Sembelit
  • Pernah operasi inkontinensia urin

Inkontinensia total (mixed incontinence)

Ciri-ciri kandung kemih bocor jenis ini meliputi kencing tidak terkontrol karena:

Kapan Anda harus periksa ke dokter?

Mengutip NIDDK, kandung kemih bocor dapat memengaruhi kualitas hidup Anda dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Jika Anda segera memeriksakan diri ke dokter, perawatan dan penanganan terhadap penyebab penyakit dapat diatasi lebih cepat.

Anda disarankan segera memeriksakan diri ke dokter saat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tidak bisa buang air kecil atau mengosongkan kandung kemih, yang merupakan tanda retensi urin
  • Buang air kecil terlalu sering (frekuensi): delapan atau lebih dalam sehari ke toilet
  • Terdapat darah dalam urin, yang disebut hematuria
  • Memiliki gejala infeksi kandung kemih, seperti buang air kecil yang menyakitkan.

Ciri-ciri tersebut bisa menandakan masalah kesehatan kandung kemih yang serius, termasuk radang kandung kemih (sistitis) atau bahkan kanker kandung kemih.

https://health.kompas.com/read/2022/07/23/060000668/ciri-ciri-kandung-kemih-bocor-yang-semakin-berisiko-saat-tua

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke