KOMPAS.com - Perselingkuhan bisa menghilangkan rasa percaya terhadap pasangan.
Namun selain itu, trauma yang mendalam akan dirasakan oleh para korban perselingkuhan.
Akan sangat wajar ketika seseorang ingin mengetahui kenapa pasangan berselingkuh, tetapi mengatasi trauma perselingkuhan perlu dijadikan prioritas utama agar tetap bisa melanjutkan kehidupan.
Namun jangan cemas, berikut adalah cara mengatasi trauma perselingkuhan agar tetap bisa sehat secara fisik dan mental yang disarikan dari Verywell Mind dan Healthline.
1. Mencari titik permasalahan
Mengatasi trauma perselingkuhan memang tidak mudah, tetapi mencari titik permasalahan akan membantu untuk lebih berdamai dengan keadaan.
Mencari titik permasalahan penyebab perselingkuhan bisa dikomunikasikan dengan pasangan sehingga akan mendapatkan jalan keluar untuk menyelesaikannya.
Dengan cara ini, rasa ragu dan kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri bisa dihindari sehingga tidak akan mengganggu kehidupan, termasuk kehidupan sosial.
2. Menerima perasaan
Melakukan atau menjadi korban perselingkuhan cenderung membuat seseorang merasa malu atau terhina.
Rasa marah, sedih, atau sakit akan dirasakan sehingga membuat seseorang menghindarinya.
Bersembunyi dari emosi yang dirasakan memang terlihat sebagai cara yang paling mudah untuk diambil, tetapi akan membuat perasaan tersebut sulit untuk dikontrol di kemudian hari.
Mencoba untuk menerima perasaan yang muncul akan membantu untuk lebih memahami diri dan bisa dengan lebih mudah mencari jalan untuk berdamai dengan rasa trauma.
3. Fokus pada keinginan
Trauma perselingkuhan biasanya berakhir pada dua pilihan, untuk melanjutkan hubungan atau menghentikannya.
Memilih salah satu dari kedua pilihan tersebut tidak mudah dan butuh proses serta waktu yang lama.
Namun, hal tersebut bisa menimbulkan stres yang berakibat pada masalah kesehatan.
Fokus pada diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang disukai akan menghindarkan stres sehingga nantinya bisa menentukan apa yang diinginkan dari hubungan tersebut.
4. Tidak membalas dendam
Rasa marah terkadang menyelimuti diri karena kepercayaan yang dipatahkan oleh pasangan.
Namun, balas dendam bukan cara yang baik untuk dilakukan karena akan memberikan dampak negatif terhadap diri sendiri.
Fokus untuk memperbaiki diri, termasuk dengan pasangan, lebih disarankan agar tidak terpancing emosi dan tidak akan merugikan salah satu atau kedua pihak.
5. Menghindari menyalahkan diri atau pasangan
Ada banyak penyebab perselingkuhan, namun tidak selamanya menitikberatkan pada salah satu pihak.
Menyalahkan diri sendiri atau pasangan tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapi dan akan memperkeruh suasana.
Jangan merasa menjadi korban karena akan membuat tidak berdaya dan kasihan terhadap diri sendiri.
6. Tidak melibatkan anak
Perselingkuhan harus dihadapi dengan pasangan dan merupakan masalah pribadi.
Pastikan tidak melibatkan anak karena bisa membuat anak trauma dan cemas.
Jika hubungan yang dijalani memang tidak bisa dilanjutkan, anak dianjurkan untuk tidak memilih salah satu sisi karena akan memperparah kondisi emosional anak.
7. Mencari bantuan
Menghilangkan trauma perselingkuhan bukan hal yang mudah dan terkadang diperlukan bantuan dari pihak lain.
Mencari bantuan konselor pernikahan atau psikiater yang posisinya lebih netral akan lebih membantu dalam mencari titik permasalahan.
Tidak hanya itu saja, bantuan yang didapatkan akan membuat komunikasi dan pengaturan emosi jauh lebih baik.
https://health.kompas.com/read/2022/10/23/150630568/7-cara-mengatasi-trauma-perselingkuhan