KOMPAS.com - Lupus adalah penyakit peradangan kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri.
Penyakit yang disebut Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) ini dapat menyerang organ tubuh, seperti persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Faktor penyebab lupus, antara lain faktor genetik atau riwayat penyakit lupus dalam keluarga, serta faktor lingkungan seperti infeksi virus atau bakteri, paparan sinar matahari, obat-obatan tertentu, dan stres.
Gejala lupus antara lain ruam kulit berbentuk seperti sayap kupu-kupu di pipi dan batang hidung, kelelahan yang berlebihan dan sulit diatasi, serta nyeri dan pembengkakan pada sendi, terutama di tangan dan kaki.
Dokter spesialis penyakit dalam-konsultan reumatologi dr RM Suryo Anggoro KW, SpPD-KR mengajak anak perempuan mewaspadai lupus sejak dini dengan memeriksakan kesehatannya secara berkala.
Ia mengatakan, anak-anak atau perempuan berusia muda memiliki risiko lebih tinggi terserang lupus jika memiliki faktor genetik atau keturunan dari anggota keluarga.
"Pada perempuan usia muda, kalau ada keluhan nyeri sendi dan ruam atau nyeri sendi dan anemia, atau ada ruam dan anemia, misalnya. Maka, kemungkinan adanya lupus harus diwaspadai," kata Suryo, dilansir dari Antara, Senin (13/5/2024).
Menurut dokter yang berpraktik di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) tersebut, mewaspadai penyakit lupus dengan mengenali gejalanya penting bagi perempuan berusia muda atau pada pasien yang punya faktor keturunan dari keluarganya.
Kendati belum tentu dokter akan mendiagnosis seseorang terserang lupus jika mengalami gejala-gejala tersebut, potensi terserang lupus tetap ada jika perempuan yang mengalami gejala-gejala tersebut.
Jadi, sebisa mungkin dokter pun melakukan serangkaian pemeriksaan tambahan untuk mengonfirmasi penyakit tersebut.
https://health.kompas.com/read/2024/05/15/050000768/dokter-ajak-anak-perempuan-waspada-lupus-sejak-dini