Karena terasa sakit di daerah dada, seringkali gejala GERD dikira sakit jantung. Salah diagnosa ini biasanya terjadi jika penderita sebelumnya tak memiliki riwayat sakit maag. Padahal,
setelah diterawang melalui endoskopi, asam lambung sudah ada di daerah kerongkongan. Oh ya, endoskopi adalah cara melihat ke dalam bagian tubuh manusia secara langsung.
GERD terjadi karena klep atau otot cincin pada perbatasan kerongkongan dengan lambung melemah. Dalam keadaan normal, otot cincin itu mengunci agar makanan yang masuk tak keluar lagi ke kerongkongan. Tekanan tinggi akibat produksi. asam lambung yang berlebihan juga menjadi faktor utamanya.
Selain itu, kelainan anatomi seperti kelainan gerakan usus juga bisa menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Suhanto bilang, GERD tidak mengenal kelompok usia dan bisa menyerang siapa pun. "Tapi, paling banyak usia 30 tahun - 40 tahun," kata Suhanto.
Dalam jangka panjang, GERD akan menyebabkan komplikasi di daerah kerongkongan, seperti radang, pendarahan, dan penyempitan. Beredarnya cairan lambung di daerah yang tidak seharusnya juga bisa menyebabkan kesulitan menelan, pencetus asma, batuk menahun, bahkan bisa menimbulkan kanker kerongkongan. Jadi, jangan sepelekan penyakit yang diakibatkan asam lambung ini. (Sanny Cicilia Simbolon)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.