Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merokok Itu Cantik dan Bebas?

Kompas.com - 31/05/2010, 11:30 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Bagi Anda kaum hawa sebaiknya waspada dengan rayuan dan bujukan iklan rokok. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensinyalir, industri rokok saat ini makin gencar beriklan untuk menjerat para wanita dan gadis remaja menjadi pecandu tembakau.

Direktur Inisiatif Bebas Tembakau WHO, Douglas Bettcher, menyatakan, produsen rokok di dunia rela menghabiskan dana yang luar biasa besar untuk membuat iklan-iklan menarik guna merayu perempuan agar mau merokok. Salah satu strategi yang bakal diterapkan adalah menghubungkan penggunaan tembakau dengan pencitraan mode dan kecantikan serta isu kebebasan.

"Tak seorang pun seharusnya dapat dibodohi. Inilah yang akan kita kampanyekan pada tahun ini dengan mengatakan bahwa tembakau tidaklah modis. Tembakau bukanlah upaya pemberdayaan. Ini adalah sesuatu yang buruk, mematikan, dan adiktif," ujar Bettcher, Senin (31/5/2010).

"Tema kampanye tahun ini adalah upaya serangan balik terhadap penggunaan majalah wanita, industri fashion, dan hal-hal lainnya yang menjebloskan wanita ke dalam jebakan tembakau yang mematikan," tegasnya.

Bettcher memberikan contoh bagaimana industri tembakau saat ini menggunakan beragam trik untuk menjebak para wanita agar mau menghisap tembakau.  Di Jepang, misalnya, ada kemasan rokok yang dibuat sangat spesial dengan warna merah muda. Sedangkan di Mesir, sebuah pabrik rokok membuat kemasan mirip dengan kotak parfum.

WHO memperkirakan, penggunaan tembakau akan menyebabkan sekitar 8 juta orang di dunia mati muda pada 2030, termasuk 2,5 juta wanita, apabila epidemi global tembakau tidak segera diatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau