Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donor ASI, Kapan dan Bagaimana?

Kompas.com - 07/02/2012, 14:29 WIB
  • Bagaimana kondisi kesehatan ibu/pendonor? → pola makan terkait religi/keyakinan
  • Apakah uji serologis ibu terhadap HIV, Hepatitis B, HTLV negatif?
  • Apakah ASI tidak tercemar obat, nikotin, alkohol, dsb?
  • Apakah ASI tidak tercampur air, bahan/zat/nutrisi lain?
  • Apakah ASI diperah dan disimpan secara higienis dan tidak terkontaminasi?
  • Apakah jangka waktu penyimpanan dan tempat penyimpanannya sesuai?
  • Bagaimana kondisi bayi ibu/pendonor? → usia bayi pendonor <1 th , pernah menderita jaundice saat baru lahir ?


Menyiapkan ASI Donor

Jika pada akhirnya diputuskan menggunakan ASI donor yang belum dipasteurisasi, ada 3 teknik perlakuan terhadap ASI yang bisa dilakukan yang biasa mengurangi penularan penyakit (terutama HIV) melalui ASI.

1. Pasteurisasi Holder

ASI dipanaskan dalam wadah kaca tertutup di suhu 62,5?C selama 30 menit. Biasanya dilakukan di Bank ASI karena membutuhkan pengukur suhu dan pengukur waktu.

2. Teknik Flash Heating

ASI sebanyak 50 ml ditaruh dalam botol kaca/botol selai ukuran sekitar 450 ml terbuka di dalam panci alumunium berukuran 1 liter berisi 450 ml air. Kemudian panci dipanaskan di atas kompor sampai air mendidih, matikan, kemudian botol kaca berisi ASI diangkat dan didiamkan sampai suhunya siap untuk diminum bayi.

3. Pasteurisasi Pretoria

Panaskan air sebanyak 450 ml di panci alumunium berukuran 1 liter sampai mendidih. Matikan kompor. Letakkan botol kaca terbuka yang berisi ASI sebanyak 50 ml di dalam panci selama 20 menit. Kemudian angkat dan diamkan sampai suhu ASI siap diminum bayi.

Kalau kita lihat dari 3 teknik tadi, yang paling mungkin dilakukan adalah teknik nomor 2 dan 3. Manapun, pilih yang paling nyaman bagi ibu dan keluarga. Jika donor ASI dilakukan karena bayi sakit di Rumah Sakit, ingatkan perawat untuk melakukan pemanasan ini sebelum memberikan ASI donor kepada bayi anda.

Semoga bisa menjadi pertimbangan bagi ibu yang akan menerima atau mendonorkan ASI. Salam ASI!

* Ketua Cabang AIMI Jawa Timur. Seorang dokter, konselor laktasi dan juga IBCLC. Aktif mengajar kelas edukasi AIMI di Surabaya, Sidoarjo dan Malang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau