JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menekankan pentingnya pembekalan informasi kepada para remaja tentang pacaran yang sehat. Hal itu disampaikan Menkes saat menghadiri acara Seminar Peringatan Hari Anak Nasional 2012, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat, (13/7/2012).
Nafsiah mengatakan, masa berpacaran dapat memengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat memicu keinginan untuk melakukan kontak fisik. Kalau diteruskan dan tidak terkontrol akan berujung pada perilaku seks berisiko.
"Jadi, dalam berpacaran kita harus saling menjaga. Artinya, jangan melakukan hal-hal yang berisiko," kata Menkes.
Menkes mengungkapkan, pacaran adalah masa perkenalan untuk seseorang yang hendak memasuki jenjang penikahan. Pacaran dikatakan baik apabila tidak melewati batas-batas norma yang ada dan tidak melakukan perbuatan seks menyimpang.
"Seringkali kalau pacaran orang hanya mau cari seks, dan nggak bisa menahan nafsu mulai raba-raba dan mengajak perilaku berisiko," ungkapnya.
Menkes menambahkan, beberapa hasil penelitian menunjukkan ada beberapa daerah di mana 10 persen dari anak-anak SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seks bebas, meskipun data ini belum tentu relevan di daerah lain. Bahkan di beberapa kota-kota besar, banyak anak perempuan yang sudah melakukan hubungan seks dengan orang-orang yang dewasa. Hal ini tentu menjadi keprihatinan.
Menkes mengatakan, perilaku seks bebas adalah salah satu pemicu penularan HIV/AIDS. Perilaku ini pun sebagian besar menyebabkan kehamilan yang tidak dikehendaki di kalangan remaja. Akibatnya, kalau terjadi seks bebas dan terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, maka akan ada hak anak yang dilanggar.
Kehamilan di usia yang terlalu muda, jelas Menkes, akan merampas salah satu hak anak yang paling mendasar, yakni untuk tumbuh dan berkembang secara wajar. Inilah alasan betapa pentingnya memberikan pengetahuan tentang pacaran yang sehat kepada generasi muda.
"Tidak hanya pengetahuan saja, harus ada penguatan secara agama, moral, dan tentang kesehatan reproduksi, untuk bisa memberikan kekuatan iman dan mental pada generasi muda untuk menjauhi perilaku berisiko," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.