Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2013, 08:14 WIB

TANYA :

Pak Dokter, saya suami yang mempunyai istri super cerewet. Karena kebiasaannya itu, saya jadi malas meminta berhubungan. Hal ini sudah terjadi bertahun-tahun setelah anak ke-3 kami lahir. Saya sempat selingkuh untuk mengatasi keinginan saya, tapi lama-lama saya pikir ini perbuatan yang salah. Sampai sekarang, saya bisa menahan untuk tidak berhubungan. Saya mulai aktif melakukan meditasi untuk menetralkan diri. Pertimbangan saya, karena anak-anak sudah besar-besar, baiknya saya lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya sudah pasrah dok dan mulai menikmati keadaan ini. Memang beberapa kali saat keinginan itu muncul, saya minta ke istri, namun jawabannya di luar dugaan. Alasan capeklah, lagi sakitlah dsb.. Pertanyaan saya, apakah ada efek negatif bagi kesehatan saya, jika sperma bertahan lama karena tidak berhubungan seks? Benarkah bisa menjadi kanker prostat dll? Terima kasih atas advis dari dokter.

(Parto, 44, Bandung)

JAWAB :

Kehidupan seksual suami istri seharusnya dipertahankan agar selalu dan tetap harmonis. Berarti kalau terjadi disharmoni, seharusnya segera diselesaikan agar kembali harmonis. Penyebab ketidakharmonisan harus diatasi dan diselesaikan. Kalau benar istri "super cerewet", ya dia harus diberitahu. Tetapi perlu direnungkan juga mengapa dia begitu. Apa itu bukan akibat dari sesuatu?

Cara anda dengan mengalihkan atau menekan dorongan seksual, bukanlah cara yang salah. Pada dasarnya, dorongan seksual dapat dikontrol sesuai kondisi. Masalahnya, apakah dengan cara itu istri tidak merasa terganggu dan apakah kehidupan seksual tidak semakin terganggu?

Mengenai sperma yang lama tidak diejakulasikan, sebenarnya bukan masalah dan tidak berbahaya. Tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa sperma yang lama tidak diejakulasikan dapat mengakibatkan kanker prostat. Benar pernah ada tulisan yang mengaitkan dengan kanker prostat.

Tetapi ini mudah dibantah dengan data lain, misalnya di kalangan pria yang tidak menikah atau menjalankan selibat, tidak terrcatat kejadian kanker prostat lebih tinggi dibandingkan pria yang menikah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau