KOMPAS.com - Menurut WHO, epidemi diabetes sekarang terjadi secara global, tidak hanya di negara maju. Negara berkembang seperti Indonesia juga mengalaminya. Sehingga, ancaman penyakit ini dengan segala akibatnya senantiasa menghantui kita.
Sebenarnya Anda tidak begitu saja tiba-tiba menderita diabetes. Waktu bangun pagi misalnya, mendadak gula darah Anda meroket 400 mg/dl. Tidak. Ada proses yang lama, baru Anda sampai ke sana. Keadaan sebelum Anda dinyatakan masuk ke diabetes disebut "prediabetes".
Ini merupakan suatu abnormalitas metabolisme tubuh yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah Anda, tetapi belum sampai memenuhi kriteria untuk diabetes. Sehingga, untuk mengetahui bahwa Anda predibetes, pemeriksaan kadar gula darah Anda adalah sesutu yang sangat penting.
Sayang, "prediabetes" ini boleh dikatakan tidak memberikan tanda, gejala yang khas, dan dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 tanpa diketahui. Walaupun ada gejala seperti perasaan haus, buang air kecil yang lebih sering dari biasanya, mudah merasa letih, lelah seperti tidak punya energi, namun karena gejala ini berkembang sedikit demi sedikit, Anda sering tidak menyadarinya.
Oleh karena itu, prediabetes baru bisa dipastikan melalui pemeriksaan gula darah. Dan, bila kadar gula darah puasa Anda antara 100 mg/dl, dan 125 mg/dl, atau kadar gula darah dua jam setelah makan lebih besar dari 140 mg/dl, tetapi kurang dari 200 mg/dl, Anda sudah masuk dalam kategori prediabetes.
Bila Anda tidak melakukan perubahan gaya hidup, atau tidak dilakukan intervensi, dalam waktu 10 tahun atau kurang, Anda bisa masuk menjadi diabetes. Sementara itu, meskipun Anda belum dapat dikatakan mengidap diabetes, akibat komplikasi jangka panjang dari diabetes, terutama pada jantung dan sistem pembuluh darah Anda, kemungkinan sudah berjalan.
Kemudian, karena prediabetes tidak memberikan tanda, gejala yang khas, tentu ada yang bertanya, "kapan seseorang perlu memastikan dirinya sudah masuk dalam kategori "prediabetes?" Atau dicurigaai sudah menderita "prediabetes?"
American Diabetes Association memberikan rekomendasi pemeriksaan untuk prediabetes bila Anda mempunyai faktor-faktor risikonya sebagai berikut :
1. Bila usia Anda lebih dari 45 tahun, sebaiknya dilakukan sebagai pemeriksaan rutin. Bila pemeriksaan normal, diulangi lagi setiap tiga tahun.
2. Pemeriksaan juga seharusnya dipertimbangkan lebih sering dilakukan, walaupun usia Anda lebih muda, tetapi Anda gemuk (BMI > 25) dan memiliki perut buncit.
3. Anda mempunyai faktor risiko lain seperti: gaya hidup santai, punya saudara kandumg dengan diabetes, ada riwayat diabetes gestational, atau pernah melahirkan bayi dengan berat berlebih (4 kilogram), tekanan darah sama atau lebih tinggi dari 140/90 mmHg, HDL (kolesterol baik) kurang dari 35 mg/dl, trigliserida lebih dari 250 mg/dl, ada riwayat penyakit pembuluh darah sebelumnya, dan pada pemeriksaan sebelumnya Anda sudah mengalami gangguan toleransi glukosa atau gula darah puasa Anda tidak normal.
Jadi, sebelum terlambat, segeralah memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat dan lakukan pemeriksaan gula darah secara periodik .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.