Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2013, 17:50 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com —
Perubahan iklim dunia telah membuat beberapa makhluk hidup mengalami adaptasi. Tak terkecuali nyamuk pembawa virus demam berdarah (DBD), Aedes aegypty. Kini, nyamuk DBD cenderung lebih sering menggigit, berukuran lebih kecil, dan memiliki siklus hidup lebih singkat.

“Nyamuk ini sekarang berukuran lebih kecil. Siklus hidupnya juga lebih cepat,” kata peneliti peneliti dari Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Dr Budi Haryanto.

Perubahan fisik, kata Budi, memungkinkan nyamuk terbang lebih cepat. Fisik yang lebih kecil juga memungkinkan nyamuk lebih mudah berpindah sasaran. Hal ini juga mengakibatkan proses metabolisme tubuh nyamuk lebih cepat, sehingga hewan ini perlu asupan lebih banyak. Akibatnya, nyamuk menggigit asupan lebih sering dibanding sebelumnya.

Budi mengatakan, nyamuk Aedes saat ini menggigit setiap 3 hari sekali sedangkan sebelumnya hanya setiap 5 hari sekali. Padahal, nyamuk Aedes memiliki lama hidup yang sama yaitu 2-3 bulan. Akibatnya, nyamuk Aedes saat ini bisa menggigit 30 kali selama hidupnya.

Jumlah ini tentu lebih banyak dibanding pendahulunya, yang hanya menggigit 18 kali selama hidup. Perubahan ini mengakibatkan nyamuk bisa lebih banyak menularkan virus kepada orang lain. Perubahan ini diikuti siklus hidup pada nyamuk Aedes.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan, saat ini nyamuk Aedes lebih cepat dewasa sehingga bisa sesegera mungkin menginfeksi tubuh manusia. Fase nyamuk dimulai dengan telur yang bertahan 1-2 hari. Siklus dilanjutkan dengan fase larva selama 5-7 hari, kemudian pupa yang bertahan selama 1-2 hari. Fase nyamuk betina dewasa dicapai dalam waktu kurang lebih 14 hari.

“Namun, ada juga yang hanya butuh kurang lebih 7 hari. Akibatnya nyamuk jadi prematur,” kata Budi.

Cepat menjadi dewasa membuat nyamuk Aedes tumbuh prematur. Kendati begitu, perubahan ini tidak berpengaruh pada kemampuan menggigit nyamuk. Hal ini juga dapat dilihat dari kecenderungan kasus DBD yang terus meningkat.

Pada 2012 misalnya tercatat ada 90.245 kasus, dengan angka kejadian 37,1 per 100 ribu penduduk. Budi mengatakan, jumlah ini akan terus meningkat seiring pertambahan penduduk dan tempat tinggal serta aktivitas.

“Trennya tidak akan menurun, kasus ini akan terus naik setiap tahun. Yang perlu diperhatikan adalah pencegahannya,” katanya.

Efek perubahan cuaca pada habitat

Perubahan cuaca juga memengaruhi habitat nyamuk. Budi mengatakan, saat ini nyamuk Aedes sudah bisa ditemukan di dataran tinggi misalnya di kawasan Puncak, Bogor. Hal ini dikarenakan naiknya rata-rata suhu. Akibatnya, jumlah air bersih tergenang di dataran tinggi meningkat dan kondisi ini sesuai untuk tempat hidup nyamuk.

Menurutnya, meningkatnya curah hujan memperbanyak habitat larva. Hujan akan meningkatkan jumlah air bersih yang tergenang. Semakin banyak jumlah larva, maka semakin besar kemungkinan nyamuk berhasil mencapai fase dewasa. Hal ini mengindikasikan semakin banyak nyamuk yang bisa menginfeksi manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Benarkah Asam Urat adalah Gejala Gagal Ginjal? Ini Jawaban Dokter

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

10 Manfaat Konsumsi Daun Sirih, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Twibbon Idul Fitri 2025 dan Poster Selamat Lebaran 1446 H, Simpel dan Keren

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

70 Link Download Twibbon Idul Fitri 1446 H Keren untuk Dibagikan ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Penyanyi Titiek Puspa Meninggal Dunia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Bloomberg: Orang-orang Kaya Indonesia Pindahkan Ratusan Juta Dollar AS ke Luar Negeri

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau