Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2013, 14:42 WIB

KOMPAS.com - Jumlah angka kematian akibat demam berdarah di Jakarta meningkat di tahun 2013 dibandingkan dua tahun sebelumnya. Jika tahun 2011 dan 2012 berturut-turut adalah 3 dan 5 jumlah kematian, maka di pertengahan tahun 2013 sudah mencapai 7 kematian.

Ketua Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta John Marbun mengatakan, kenaikan tersebut salah satu disebabkan oleh kurangnya pengontrolan terhadap gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus yaitu menguras, menutup, dan mengubur serta menghindari gigitan nyamuk.

"Program sudah ada, namun pelaksanaannya belum rutin, serentak, dan sepanjang tahun," ujar John dalam konferensi pers Pemberantasan Sarang Nyamuk Melalui 30 Menit Jumat Bersih dapat Tekan Angka Demam Berdarah di Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Menurutnya, kerja sama antara pemerintah, kalangan industri, kalangan akademisi, dan unsur masyarakat sangat dibutuhkan guna meningkatkan efektivitas pemberdayaan PSN guna mengurangi prevalensi demam berdarah. Selain itu peran juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) juga perlu direvitalisasi karena mereka ujung tombak yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

Wakil Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Husein Habsy mengatakan, revitalisasi jumantik dapat berupa peningkatkan kemampuan mereka untuk memberi penyuluhan ke masyarakat. Menurutnya, kemampuan jumantik melakukan penyuluhan selama ini masih kurang.

Peran jumantik, imbuh Husein, sangat besar karena berhubungan langsung dengan masyarakat. Dengan memberikan keterampilan penyuluhan kepada mereka, maka harapannya semakin banyak masyarakat yang mengerti dan mampu melakukan PSN.

"Kemampuan jumantik dalam melakukan uji epidemiologi sebenarnya sudah baik, namun jumantik tidak mungkin setiap minggu mengecek setiap rumah. Akan lebih mudah jika masyarakat mampu melakukannya sendiri," papar Husein.

Melalui program Kampanye Lawan Demam Berdarah, IAKMI telah memberikan pelatihan pada jumantik dalam melakukan penyuluhan dengan lembar balik. Selain itu, bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) dan Universitas Atmajaya, mahasiswa pun dilatih untuk dapat melakukan penyuluhan.

PSN sendiri merupakan program yang sudah dilakukan sejak tahun 2004 setiap Jumat selama 30 menit pukul 09.00-09.30. Contoh di negara Kuba yang telah melakukannya dengan rutin, PSN dapat mengurangi angka kasus demam berdarah hingga 0 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau