Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/10/2013, 08:59 WIB
|
EditorAsep Candra

KOMPAS.com -Kebiasaan sederhana mencuci tangan ternyata tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik. Kondisi psikologis juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan yang kerap dipandang remeh ini.

Peneliti dari University of Cologne Jerman membuktikan, mencuci bagian tubuh usai mengalami kegagalan dapat memberi pengaruh positif terhadap kondisi psikologis. Menurut hasil riset, seseorang yang mencuci tangan usai mengalami kegagalan menjadi lebih positif dan sukses pada pelaksanaan tugas berikutnya.

Mencuci tangan diyakini dapat "membersihkan" kekecewaan yang timbul dan menggantinya dengan rasa optimis. Hasil riset ini diterbitkan dalam jurnal Social Psychological dan Personality Science.

Untuk meyakini potensi psikologis dan efek kinerja dari mencuci tangan, tim peneliti yang dipimpin Dr Kai Kaspar melakukan riset melibatkan 98 responden yang dibagi dalam tiga kelompok. Pada percobaan pertama, partisipan dari dua kelompok harus mengerjakankan tugas yang tidak mustahil untuk diselesaikan. Di bagian ini, kelompok ketiga tidak ikut berpartisipasi.

Dari bagian ini Kaspar menemukan, kedua kelompok merasa optimis bisa menyelesaikan dengan baik tugas lain di masa mendatang. Namun menurut Kaspar, kelompok yang mencuci tangan memiliki rasa optimis yang lebih tinggi dibanding yang tidak cucu tangan.

Selanjutnya, Kaspar meminta seluruh kelompok berpartisipasi pada tugas kedua. Hasilnya ternyata sesuai hipotesis Kaspar. Dalam riset ini, partisipan yang tidak mencuci tangan melakukan kinerja yang lumayan lebih baik dibanding yang mencuci tangan. Namun pada kenyataannya, kinerja partisipan yang mencuci tangan setara dengan kelompok ketiga, atau mereka tidak mengalami kegagalan sebelumnya.

Walaupun membersihkan tangan mengurangi rasa negatif setelah kegagalan, menurut Kaspar, hal ini juga mengurangi motivasi untuk mencoba lebih keras. Padahal mencoba lebih keras perlu untuk menyegarkan dan memperbarui sudut pandang diri pada suatu kompetensi.

Hasil riset Kaspar sebetulnya bukan yang pertama. Sebelumnya ada penelitian serupa di bidang self-cleansing pada 2006. Riset ini mengeksplorasi hubungan antara kebersihan tubuh dan moral. Dalam tiga eksperimen, peneliti Kanada dan Amerika, Chen-Bo Zhong serta Katie Liljenquist, menunjukkan bahwa kebersihan moral dan tubuh saling berhubungan.

“Rutinitas kebersihan seperti cuci tangan, walau tampak sederhana, mengirimkan kekuatan untuk memperlakukan orang lebih baik,” kata peneliti. Walau begitu, hasil riset ini tampaknya tidak berlaku universal.

Riset yang dilakukan Universidad de La Laguna Spanyol, bermaksud mengkopi hasil studi yang dilakukan peneliti asal Kanada dan Amerika tersebut. Namun hasil riset peneliti asal Spanyol tersaebut tidak memberi hasil yang sama. Kenyatannya selama bertahun-tahun tidak ada yang berhasil mengkopi riset yang dilakukan peneliti asal Kanada dan Amerika tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+