Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2014, 16:02 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai bentuk deteksi dini kanker payudara, wanita mulai usia 40 disarankan melakukan pemeriksaan diagnostik lanjutan dari Sadari (Periksa Payudara Sendiri). Bagi wanita dengan faktor risiko tinggi, misal memiliki keluarga penderita kanker, pemeriksaan bisa dilakukan sebelum usia 40.

Usia, selain faktor risiko, juga turut menentukan pilihan radiodiagnostik payudara. Mamografi masih menjadi rekomendasi utama dalam pemeriksaan payudara karena akurasi, sensitivitas, spesifitasnya tinggi. Namun, ultrasonografi atau USG, dan Magnetic Resonance Imaging atau MRI juga bisa jadi pilihan lainnya. Berikut indikasi penggunaan masing-masing radiodiagnostik payudara tersebut.

Indikasi mamografi:
* Adanya benjolan pada payudara.
* Wanita dengan risiko tinggi.
* Adanya pembesaran kelenjar getah bening daerah ketiak.
* Adanya metastase dari tumor primer.
* Wanita dengan fobia kanker, biasanya di atas usia 40.

Indikasi USG:
* Gambaran padat pada mamografi atau riwayat pemakaian silikon/ implant prothesa.
* Wanita hamil, menyusui dan remaja.
* Adanya kista.

Di sela workshop edukasi publik kanker payudara Rumah Sakit Mayapada, spesialis radiologi Nina ISH Supit, mengatakan USG biasanya disarankan untuk wanita di bawah usia 40. Payudara yang masih padat akan menyulitkan pemeriksaan dengan mamografi, sehingga memengaruhi hasil diagnostik. Karena pemeriksaan USG lebih tepat untuk wanita muda selain ibu hamil dan menyusui yang juga lebih tepat menggunakan USG.

Indikasi MRI:
* Untuk wanita dengan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak.
* Untuk menentukan staging keganasan payudara oleh karena MRI dapat mengetahui tumor dengan sangat akurat.
* Pasca-operasi.
* Pada kasus dimana mamografi dan USG tidak dapat menentukan dengan pasti suatu proses keganasan.
* Wanita dengan impan silikon.

Nina mengatakan, pemeriksaan MRI biasanya berlangsung lebih lama, 30-45 menit dan biayanya lebih mahal dengan akurasi lebih tinggi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com