Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2014, 17:36 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 

KOMPAS.com -
Mencegah memang lebih baik daripada mengobati, terutama penyakit yang memerlukan biaya tinggi seperti alegi. Dengan mencegah anak-anak menderita alergi, orangtua bisa menghemat biaya pengobatan yang besar.
 
Peneliti Health Economics dari Unit Kesatuan Kerja Alergi-Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia Zakiudin Munasir mengatakan, alergi mengonsumi biaya yang tinggi. Dengan mencegahnya, banyak yang dapat dihemat.
 
"Pencegahan alergi membuat pemanfaatan uang menjadi lebih efisien," ujar dokter anak spesialis alergi ini dalam acara peluncuran Allergy Risk Tracker di Jakarta, Selasa (15/4/2014).
 
Pencegahan alergi dibagi menjadi dua yaitu mencegah terjadinya alergi dan mencegah terjadinya komplikasi saat sudah mengalami alergi. Zakiudin menjelaskan, mencegah terjadinya alergi misalnya dengan menghindari paparan alergen, seperti asap rokok atau makanan tertentu.
 
"Biasanya, bayi belum bisa mencerna susu sapi, maka risiko alergi pada bayi yang beri susu sapi umumnya mengalami alergi. Karena itu, untuk mencegahnya tentu dengan memberikan bayi ASI," tuturnya.
 
Selain itu, untuk menghindari terjadinya komplikasi pada alergi perlu dilakukan penyelidikan apa yang jadi pemicu alergi, lalu menghindarinya. "Mengganti makanan tertentu yang memicu alergi perlu dilakukan untuk menghindari komplikasi," ujarnya.
 
Alergi pada anak memberikan dampak yang merugikan, seperti rasa tidak nyaman hingga permasalahan tumbuh kembang. Jika alergi dapat dihindari, anak tersebut, termasuk keluarganya, akan mendapat keuntungan.
 
Menurut Zakiudin, kerugian yang dirasakan saat alergi mungkin bukan dinilai dengan uang secara langsung. Namun sebenarnya, saat anak tidak merasa nyaman, ia akan sulit belajar, sulit tidur, dan beraktivitas sehingga dampaknya juga pada menurunkan produktivitas orangtua. Belum lagi, waktu yang harus dikorbankan orangtua untuk mengantar anaknya berobat. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com