Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2014, 10:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 

 

KOMPAS.com - Deteksi dini kanker payudara dengan cara pemeriksaan payudara sendiri merupakan direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin. Hal itu berguna agar kita bisa menemukan kelainan atau mungkin tanda kanker lebih dini.

Namun yang dinamakan dengan deteksi dini, tentu ada dua kemungkinan, ditemukan benjolan atau tidak. Nah, ketika ditemukan benjolan, apa yang harus dilakukan?

Dokter spesialis bedah konsultan payudara Alfiah Amiruddin mengatakan, benjolan yang terdeteksi di payudara belum tentu merupakan kanker. Meski begitu, setiap benjolan perlu dipastikan apakah bersifat ganas atau tidak.

"Semua benjolan itu adalah tumor namun ada yang sifatnya tidak ganas, ada juga yang ganas. Nah, benjolan yang ganas itu lah yang disebut kanker," papar dokter dari RS Mitra Keluarga Kemayoran dalam media workshop bertajuk "Perawatan Menyeluruh Seputar Kesehatan Payudara" di Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Alfi menjelaskan, salah satu cara menentukan suatu benjolan bersifat ganas atau tidak yaitu dengan biopsi. Langkah ini pun menentukan terapi selanjutnya yang dibutuhkan oleh pasien.

Mendengar kata biopsi, yang terlintas di pikiran merupakan operasi besar yang membutuhkan biaya banyak. Namun Alfi menegaskan, lebih dari 90 persen kasus sudah mampu terdiagnosis tanpa dengan biopsi terbuka.

Karena itu, menurut dia, biopsi cukup dengan menggunakan metode core needle mammotome, yaitu termasuk dalam biopsi tertutup. Dengan waktu yang lebih singkat, anastesi lokal, dan biaya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan incisional frozen section, core needle mammatome pun menjadi metode yang paling efisien saat ini.

"Core needle bisa selesai dalam satu hari, tidak akan menghabiskan banyak waktu, apalagi bagi pekerja yang sibuk," katanya.

Selanjutnya, jika benjolan dinyatakan ganas, barulah dokter merujuk ke tindakan operasi. Namun bila tidak, akan menjadi pilihan pasien untuk mengangkat atau tidaknya benjolan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com