Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2014, 12:53 WIB

KOMPAS.com — Wabah ebola yang kini merebak di Afrika Barat membuat negara-negara di kawasan tersebut masuk dalam zona berbahaya. Virus ebola memang virus yang sangat mematikan. Sejak virus ini diidentifikasi tahun 1976 di Kongo, ribuan orang sudah meninggal dunia.

Penyakit ebola atau demam berdarah ebola merupakan infeksi akut. Virus berinkubasi dalam tubuh selama dua hingga 21 hari. Gejala awalnya mirip dengan influenza, yakni demam tinggi, otot nyeri, sakit tenggorok, lemah, muntah, dan diare.

Virus ebola merusak beberapa sel seperti yang ditarget oleh HIV. Meski begitu, infeksi ebola jauh lebih agresif dan memusnahkan sistem kekebalan tubuh.

Begitu penyakit ini berkembang, mata penderita menjadi merah dan kulit berbintik-bintik. Dalam beberapa kasus, organ penderita tidak berfungsi dan terjadi perdarahan hebat. Perdarahan bisa terjadi pada mata, telinga, atau mulut.

Virus ini menular melalui kontak dengan darah, cairan, ataupun cairan hewan yang sudah tertular. Jika manusia terinfeksi, penyakit ini akan dengan cepat menular. Petugas kesehatan dan keluarga pasien adalah kelompok yang paling rentan.

Wabah yang terjadi saat ini tergolong yang paling cepat menyebar. Gejala virus ebola yang mirip dengan influenza sering membuat penyakit ini sulit didiagnosis. Karena itu, pasien diminta waspada karena virus ini hanya butuh waktu beberapa hari untuk masuk ke stadium selanjutnya.

Belum ada vaksin ataupun obat untuk penyakit ebola. Pasien hanya diberi terapi penunjang, seperti infus, untuk menyeimbangkan cairan dan elektrolit tubuh, mempertahankan tekanan darah dan kadar oksigen tubuh, serta mengobati penyakit yang muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau