Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2014, 11:28 WIB

KOMPAS.com - Saat menghadapi stres biasanya kita cenderung jadi tak bersemangat, susah tidur, dan pikiran terus terfokus pada masalah yang dihadapi. Dalam kondisi demikian, mengapa berat badan tak kunjung turun, bahkan malah bertambah?

Setidaknya ada dua alasan mengapa saat stres kita sering bertambah gemuk. Pertama, kita menjadi lebih sering mengasup makanan yang menimbulkan rasa nyaman. Makanan tersebut biasanya adalah makanan tinggi kalori dan juga tidak sehat.

Hormon-hormon yang dihasilkan tubuh ketika kita sedang stres ternyata juga dapat membangkitkan rasa lapar sehingga kita jadi makan berlebihan.

Selain keinginan makan, stres ternyata juga berpengaruh pada proses metabolisme tubuh. Dalam sebuah penelitian terungkap, saat stres metabolisme tubuh sedikit lebih lambat. Dibanding dengan orang yang tidak stres, mereka yang stres tubuhnya membakar kalori 104 lebih sedikit dalam 24 jam. Jumlah tersebut dalam setahun setara dengan 5 kg!

Sudah metabolisme lebih lambat, kita juga cenderung memilih makanan tidak sehat. Tak heran kalau tubuh semakin melar meski kita mengeluh sedang stres.

"Saat Anda merasa stres dan putus asa, berhati-hatilah terhadap apa yang Anda makan. Simpanlah makanan sehat di kulkas karena saat stres biasanya kita ingin mengasup sesuatu yang cepat disantap," kata Jan Kiecolt-Glaser, peneliti dari Ohio State University yang melakukan studi ini.

Ia menambahkan, meski sulit menghindari stres dalam kehidupan modern, tapi kita bisa mengenali apa yang jadi pemicunya dan mengubah perilaku saat menghadapi stres. Termasuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau