Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cokelat dan Anggur Merah Perbaiki Gejala Glaukoma?

Kompas.com - 08/09/2014, 14:35 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com – Salah satu penyakit mata yang paling banyak diderita manusia adalah glaukoma. Penyakit ini terjadi ketika tekanan cairan dalam mata terlalu tinggi sehingga merusak saraf optik yang menghubungkan mata ke otak. Jika tidak cepat diobati, dapat menyebabkan hilangnya sebagian penglihatan, bahkan seluruh penglihatan atau kebutaan.

Berdasarkan studi terbaru, gejala glaukoma dapat membaik dengan makan cokelat dan minum anggur merah. Selain itu juga dapat diatasi dengan minum kopi dan teh hijau, dan lebih banyak memakan buah-buahan dan sayuran.

Makanan dan minuman tersebut memiliki antioksidan yang  tinggi sehingga dapat meningkatkan fungsi retina mata si penderita glaukoma. Setidaknya untuk jangka pendek.

Namun, para ahli mengatakan, satu-satunya harapan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan terapi gen. Pengobatan yang paling banyak dilakukan saat ini untuk mengurangi tekanan pada mata adalah dengan obat tetes. Jika obat tetes tidak mampu menyembuhkan, maka dapat dilakukan operasi laser.

Tips pola makan yang baik untuk penderita glaukoma muncul dari jurnal di Spanyol yang melaporkan temuan spesialis mata dari Universitas Valencia. Hasil penelitiannya, jika secara moderat mengonsumsi cokelat, minum anggur merah, dan teh hijau dapat bermanfaat untuk glaukoma.

Dua studi lain menyatakan bahwa buah dan sayuran juga dapat mengatasi glaukoma. Terutama sayuran maupun buah yang memiliki antioksidan tinggi seperti daun daun hijau, jeruk, buah peach, dan wortel.

Penderita glaukoma juga disarankan banyak mengosumsi makanan yang kaya retinol seperti, hati, susu, keju, dan mentega, atau yang mengandung vitamin B1. Bahkan studi lainnya menemukan bahwa antioksidan kopi juga dapat mencegah terjadinya degenerasi retina.  Selain itu, kandungan asam lemak Omega 3 yang terdapat pada ikan, kacang-kacangan, juga dinilai dapat mencegah perkembangan glaukoma.

Head of Professional Development Asosiasi Dokter Mata, Karen Sparrow, menyambut baik sejumlah hasil studi itu. Namun, ia mengingatkan agar menerapkan pola makan demikian secara hati-hati. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter mata terlebih dahulu.

Menurut dia, studi lain pun mengatakan glaukoma berisiko pada orang yang obesitas dan memiliki kadar garam yang tinggi dalam tubuh. Obesitas dinilai dapat meningkatkan tekanan darah yang dapat memicu glaukoma.

“Jika memiliki tekanan darah tinggi, aliran darah ke saraf optik di mata Anda mungkin juga akan terpengaruh. Itu memungkinkan terjadinya peningkatan glaukoma. Orang-orang dengan hipertensi berisiko,” kata Sparrow.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau