Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2014, 16:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com
-  Kunyit merupakan rempah-rempah yang banyak digunakan dalam makanan kari. Tak hanya memberikan rasa pada makanan, kunyit juga dinilai baik untuk kesehatan otak manusia.

Berdasarkan studi terbaru, senyawa turmerone aromatik yang terkandung pada kunyit dapat memberbaiki sel otak atau memicu pertumbuhan sel baru. Hal ini dinilai dapat mengobati penyakit gangguan pada otak seperti alzheimer.

Peneliti dari Jerman, dokter Adele Rueger, mengatakan beberapa zat yang telah diuraikan dapat mengembangbiakan sel punca di otak dan membuat sel punca menjadi sel saraf.

Para ilmuwan menguji efek dari turmerone aromatik ini pada endogen  neural stem cells (NSC) yang ada dalam otak orang dewasa. Penelitian dilakukan pada tikus dengan menyuntikkan turmerone aromatic. Ternyata, NSC dapat berkembang menjadi neuron atau sel saraf.  Pada tikus, suntikan turmerone aromatic itu  menyebabkan perluasan pada dua wilayah otak utama, yaitu zona subventricular (SVZ) dan hippocampus.

Temuan ini  kemudian dipublikasikan dalam jurnal online Stem Cell Research & Therapy. Kunyit juga mengandung kurkumin yang dikenal bisa menyembuhkan peradangan dan sel kanker.

Namun, Dokter Laura Phipps, dari Alzheimer Research UK, menilai penelitian ini masih harus dibuktikan lebih lanjut apakah bisa menyembuhkan penyakit gangguan otak seperti alzheimer.

"Tidak jelas apakah hasil penelitian ini akan diterapkan pada manusia, atau apakah kemampuan untuk menghasilkan sel-sel otak baru dengan cara ini akan menguntungkan orang-orang  yang menderita alzheimer,” kata Laura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau