Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2015, 19:00 WIB
Dian Maharani,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
- Banyak stigma yang muncul terhadap penderita kusta. Penyakit menular ini sering ditakuti secara berlebihan. Padahal, kusta adalah penyakit menular yang tak mudah penularannya kepada orang lain.

"Kusta tidak mudah menular, 95 persen penduduk mempunyai kekebalan alamiah terhadap kusta," ujar Ketua Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia, Hariadi Wibisono di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (16/1/2014).

Hariadi mencontohkan, jika 100 orang melakukan kontak langsung dengan penderita kusta, hanya 3 persen penduduk bisa tertular. Itu pun bisa sembuh sendiri. Kemudian, hanya 2 persen yang bisa tertular dan memerlukan pengobatan.

Sumber penularan pun hanya dari penderita kusta basah yang belum diobati. Penularan kuman kusta biasanya terjadi melalui pernapasan.

“Tidak perlu khawatir merangkul, bersalaman dengan orang yang sakit kusta. Tidak akan mudah menular begitu saja,” tegas Hariadi.

Hariadi mengatakan, kusta juga bukan penyakit keturunan, apalagi karena guna-guna.

Untuk mencegah penularan, penderita kusta harus diobati. Obat untuk penyakit kusta harus diminum secara teratur selama 6 bulan untuk penderita kusta kering dan 12 bulan untuk penderita kusta basah. Obat ini pun telah disediakan oleh pemerintah secara gratis.

Pengobatan juga sangat diperlukan untuk mencegah penyakit kusta berkembang membuat penderitanya mengalami kecacatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau