Jangan Biarkan Anak Melewatkan Sarapan

Ketua Umum Pergizi Pangan Prof.Hardiansyah mengatakan, sarapan bukan hanya untuk mengisi perut yang lapar, tetapi dapat membuat anak tetap semangat dan bertenaga di pagi hari. Tak heran jika sarapan dapat memengaruhi prestasi anak di sekolah.

"Sarapan yang sehat memberikan energi dan gizi yang dibutuhkan anak untuk belajar, bermain, dan berolahraga. Kebiasaan sarapan sehat pada anak terbukti membantu anak fokus belajar dan meningkatkan prestasi," kata Hardi dalam acara Gerakan Nasional Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (29/3/2015).

Jika tidak sarapan sebelum ke sekolah, anak akan lemas, gelisah, dan rewel. Hardi mengatakan, sering kali anak melewatkan sarapan karena telat bangun pagi dan terburu-buru untuk berangkat ke sekolah. Menurut Hardi, orang tua harus menerapkan disiplin kepada anak.

"Keluarga yang enggak mengajarkan sarapan, berarti enggak mengajarkan disiplin ke anak," kata dia.

Bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, sarapan sehat pun penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Hardinsyah mengatakan, berdasarkan survei tahun 2010, sebanyak 76,1 persen anak Indonesia memiliki nilai Mutu Gizi Pangan sarapan yang sangat kurang dan 66 persen anak Indonesia sarapan dengan gizi yang kurang.

Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan Doddy Izwardi mengungkapkan, sarapan yang sehat dapat memenuhi 15-30 persen kebutuhan gizi anak per hari. Menurut Doddy, sarapan yang sehat yaitu, memenuhi gizi seimbang.

"Sarapan yang sehat itu lengkap makanannya. Jangan hanya karbohidrat saja. Ada protein, lemak, vitamin dan mineral. Jangan lupa buah-buahan dan sayuran," kata Doddy dalam acara yang sama.

Untuk itu, sarapan sebaiknya tak hanya untuk membuat perut kenyang, tetapi memenuhi kebutuhan gizi. Biasakanlah sarapan sehat sebelum pukul 09.00.