Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Makanlah Telur dan Daging Saat Sarapan

Kompas.com - 22/10/2014, 07:17 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Sarapan bukan hal yang menjadi prioritas ketika Anda sedang terburu-buru pergi ke kantor, bangun kesiangan, atau bagi anak-anak yang terlambat ke sekolah. Padahal, makan pagi dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Sempatkanlah sarapan sebelum melakukan aktivitas sehari-hari. Agar dapat memberi energi sepanjang hari, sebaiknya konsumsi makanan yang kaya protein pada pagi hari seperti telur, daging, sosis, dan kacang-kacangan.

Para ahli mengatakan, makanan yang mengandung protein dapat meningkatkan zat kimia pada otak, salah satunya dopamin. Meningkatnya kadar dopamin dalam otak, diantaranya dapat membuat Anda lebih bergairah dan berenergi, serta mudah berkonsentrasi.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Bagaimana dengan mereka yang melewatkan saparan? Hal ini justru bisa membuat Anda makan lebih banyak dan akhirnya menyebabkan berat badan bertambah.

Para peneliti di Amerika Serikat dalam studinya menemukan bahwa remaja yang tidak sarapan berpotensi mengalami obesitas. Jika makan pagi dengan makanan kaya protein, memungkinkan mereka makan yang cukup atau tidak berlebihan pada siang harinya.

Menurut peneliti ini, kadar dopamin pada otak secara tidak langsung dapat mencegah seseorang menjadi obesitas. "Penelitian kami menunjukkan, orang-orang mengalami penurunan hasrat untuk makanan manis ketika mereka sudah makan sarapan," ujar pimpinan peneliti, Heather Leidy, dari University of Missouri, Columbia.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret Fresh, Ini Penyebabnya

Kadar dopamin pada otak juga sebagai hormon yang mengatur nafsu makan. Menurut peneliti, hormon dopamin juga mampu merangsang perasaan dihargai sehingga membantu seseorang mengatur asupan makanannya.

Untuk mencegah kecenderungan seseorang makan berlebihan sekaligus mencegah kenaikan berat badan peneliti mencoba mengidentifikasi perilaku diet dengan adanya perasaan mendapat reward dan kurangnya hasrat untuk konsumsi makanan yang tinggi lemak.

"Orang-orang yang sering melewatkan sarapan akan mengidam makanan, makan berlebihan, dan obesitas," tegas Leidy.

Peserta penelitian yaitu, para perempuan muda dengan usia rata-rata 19 tahun. Namun, menurut peneliti, temuan ini juga berlaku bagi orang dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gerah Ditekan soal Terusan Panama, China: Bisnis dan Konsumen AS Akan Rugi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau