Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2015, 17:00 WIB

Meski rasanya lezat, cokelat seringkali dianggap sebagai penyebab munculnya jerawat. Bahkan,  konsumsi coklat selalu identik dengan berbagai hal yang tak sehat. Sehingga, tak sedikit orang yang menghindari mengonsumsi cokelat. Tapi, benarkah konsumsi cokelat mengganggu kesehatan kulit, terutama jerawat?

Menurut Mona Gohara, MD, profesor klinis dermatologi di Yale School of Medicine, pada dasarnya makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar kortisol darah dan memperburuk jerawat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi ini termasuk permen, roti, dan pasta. “Karbohidrat menyebabkan tingkat insulin meningkat, sehingga berpengaruh pada peningkatan produksi sebum dan menyebabkan pori-pori tersumbat,” ujar Gohara.

Meski demikian, jangan dulu menghindari cokelat. Pasalnya, jerawat yanng muncul bukan murni disebabkan oleh cokelat. Melainkan, adanya tambahan susu dan gula denga kadar tinggi pada cokelat.

“Anda masih bisa menikmati cokelat. Yang menjadi sumber masalah bagi kulit bukanlah cokelat itu sendiri. Konsumsi cokelat hitam dengan kandungan 70% cokelat atau lebih tinggi. Semakin tinggi persentase cokelat murni, maka semakin rendah  indeks glikemiknya,” ungkap Marguerite Germain, MD, dermatolog di Charleston, Carolina Selatan.

Jadi prinsipnya, sama seperti makanan lain yang Anda konsumsi. Jika gula dan susu dalam cokelat dikonsumsi dalam jumlah yang aman, maka akan menjadi makanan yang aman bagi tubuh. Cokelat sendiri mengandung  flavonoid yang bisa membantu menjaga elastisitas kulit dan memperlambat penuaan. Sehingga, tak ada alasan lagi untuk tak menikmati lezatnya cokelat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau