Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nafsiah Mboi Minta Dokter Tak Salah Gunakan Pemberian Antibiotik

Kompas.com - 05/08/2015, 15:04 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Resistensi atau kekebalan terhadap antimikroba, termasuk antibiotik dapat terjadi pada siapapun. Resistensi menyebabkan penurunan kemampuan antibiotik tersebut dalam mengobati infeksi dan penyakit pada manusia.

Resistensi antimikroba memang sebuah fenomena alam, tetapi penyebab utamanya adalah penggunaan antibiotik yang tidak bijak pada manusia. Menteri Kesehatan periode 2012-2014 Nafsiah Mboi pun mengingatkan, profesi dokter untuk tidak sembarangan memberi antibiotik kepada orang yang sedang sakit.

"Cegah infeksinya, tapi juga cegah penyalahgunaan antibiotik yang tidak rasional. Hanya 27 persen dokter membuat resep antibiotik yang sebenarnya unuk melawan bakteri," ujar Nafsiah dalam acara seminar "Cegah Resistensi Antibiotik" di Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Nafsiah menjelaskan, banyak dokter yang memberikan antibiotik pada seseorang yang sedang sakit meskipun tidak dibutuhkan. Padahal, tak semua penyakit perlu diberikan antibiotik. Nafsiah juga mengungkapkan, bagaimana suaminya meninggal dunia pada Juni lalu karena kondisi kesehatan yang tak kunjung membaik dengan pemberian antibiotik alias sudah resisten.

Contoh lain yang sering ditemukan, yaitu ketika anak- anak hanya terserang sakit flu, tetapi diberikan antibiotik. "Kenapa dokter kasih antibiotik, sedangkan anaknya cuma pilek-pilek," kata Nafsiah. Pemberian antibiotik seharusnya dengan resep dokter.

Apotek juga tidak dibenarkan menjual antibiotik secara bebas. "Kalau ada penjualan antibiotik di apotek tanpa resep kok dibiarkan oleh organisasi apoteker? " ucap Nafsiah. Menurut Nafsiah, perlu ketegasan pemerintah untuk menindak penyalahgunaan antibiotik ini untuk mencegah terjadinya resistensi antimikroba kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com