Diet yang memberikan hasil instan memang pada umumnya hanya menghilangkan cairan atau awam menyebutnya sebagai gemuk air.
Sekitar 50-60 persen dari total berat badan kita terdiri dari air. Banyak sedikitnya air yang tertahan dalam tubuh berfluktuasi tergantung pada pola makan. Misalnya, sering mengasup makanan mengandung garam bisa memicu sel menyerap air seperti halnya spons.
Demikian juga halnya dengan pola makan tinggi gula yang akan memicu kadar insulin lebih tinggi dalam darah, sehingga tubuh menahan sodium.
Terlalu banyak mengasup karbohidrat juga akan membuat tubuh menyimpannya sebagai cadangan energi, sekaligus menyimpan air. Ini sebabnya mengapa kita sering merasa sangat begah setelah banyak makan jenis karbohidrat.
Fakta-fakta tersebut bisa menjelaskan mengapa saat kita menjalani diet, di minggu pertama biasanya berat badan dengan cepat turun. Pada dasarnya tubuh sedang membuang kelebihan air yang selama ini ditahan.
Ketika kita menjalani diet ketat, penurunan kalori yang diasup akan membuat tubuh membakar cadangan energi atau glikogen. Karena glikogen terikat dengan air, membakar glikogen juga berarti mengeluarkan air.
"Tetapi perlu diingat, begitu kita menghidrasi tubuh, jarum di timbangan bisa naik sedikit. Ini bukan berarti tubuh menahan cairan dengan cara tidak sehat, tapi tubuh sedang menyesuaikan dengan pola makan kita yang baru," kata Ashvini Mashru, dokter gizi.
Lambat tapi stabil
Kehilangan berat air adalah sesuatu yang normal dan menjadi bagian dari proses penurunan berat badan. Saat tubuh sudah menyesuaikan dengan pola makan baru, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga berat air tetap terkendali.
Menghindari asupan garam dan gula adalah salah satu cara untuk mencegah retensi cairan. Percaya atau tidak, minum cukup air juga membantu mencegah gemuk air.
"Saat kita kurang minum air, tubuh justru akan menahannya untuk menjaga sel-sel penting berfungsi dengan normal," katanya.
Menjalankan metode penurunan berat badan dengan lambat tapi stabil juga lebih efektif untuk mencegah tubuh membesar dengan cepat setelah membatasi pola makan.
"Membatasi kalori dalam periode lama bisa menyebabkan retensi cairan. Hal ini terjadi karena pengurangan kalori membuat peningkatan hormon stres, kortisol yang menyebabkan retensi cairan," katanya.
Jadi, walau secara umum lemak tubuh berkurang tapi tubuh tetap akan menahan lebih banyak air. Lebih aman jika kita menjalankan pola makan sehat seimbang tapi tidak berlebihan mengasup makanan. Jangan lupa perbanyak aktivitas fisik, dan biarkan tubuh menjalankan tugasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.