Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2016, 07:15 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Tidak setiap kasus diabetes tipe 2 bermula dari timbulnya gejala yang khas, seperti buang air kecil terlampau sering atau tangan dan kaki yang sering kesemutan atau mati rasa.

Ada juga gejala-gejala yang tak biasa, bahkan tak pernah terpikirkan kalau gejala tersebut berkaitan dengan penyakit “kencing manis”.

1. Perubahan pada kulit
Jangan abaikan bila ada perubahan tak biasa pada kulit. Bila warnanya menjadi lebih gelap, bersisik di daerah lipatan, terutama di bagian belakang leher, siku, atau buku-buku jari, padahal Anda cukup rajin melakukan perawatan, kondisi tersebut sering menjadi peringatan awal dari kadar gula darah yang terlalu tinggi.

“Meskipun genetika atau kondisi hormonal dapat menyebabkan gangguan kulit yang disebut acanthosis nigricans, namun ketika saya melihat kondisi ini, hal pertama yang saya lakukan pada pasien ialah melakukan tes gula darah," kata Sanjiv Saini, MD, dermatolog di Edgewater, Maryland.

Kadar insulin yang tinggi mendorong pertumbuhan sel-sel kulit dan melanin. Pigmen dalam sel-sel kulit akhirnya akan menimbulkan bercak-bercak hitam. Tes gula darah dapat menunjukkan apakah pasien sudah memiliki diabetes, atau sekadar mendeteksi kadar gula darah sebagai cara untuk mendeteksi penyakit.

“Melakukan diet dan penurunan berat badan setidaknya bisa mengurangi tingginya kadar gula darah dan dapat membantu pembersihan kulit,” lanjut Saini.

2. Penglihatan menjadi lebih tajam tanpa sebab
Tak lagi bergantung dengan kacamata, karena penglihatan Anda menajam secara seketika? Sebaiknya tak berbangga hati dulu. Gejala diabetes tak hanya berupa penurunan kualitas penglihatan, namun juga berlaku sebaliknya.

“Visi dapat berubah jadi lebih baik atau lebih buruk," kata Howard Baum, MD, asisten profesor kedokteran dari divisi diabetes di Vanderbilt University.

"Banyak pasien yang menceritakan kepada saya, bahwa visi mereka berangsur membaik ketika kadar gula darah mereka naik, namun setelah mereka mulai menjalani pengobatan diabetes, mereka membutuhkan kacamata lagi,” lanjutnya.

Apa yang menyebabkan kondisi itu? Diabetes menyebabkan kadar cairan dalam tubuh bergeser, termasuk di dalam mata Anda, yang mengarah ke perubahan penglihatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+