Anggota Divisi Research and Scientific Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Shanty Olivia F Jasirwan menjelaskan, air diperlukan untuk fungsi kognitif dan meningkatkan konsentrasi.
"Air dibutuhkan untuk peredaran darah ke otak sehingga konsentrasi lebih baik," kata Shanty jumpa pers Indonesian Hydration and Health Conference (IH2C) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Seperti ditulis dalam buku berjudul Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi, kekurangan air satu persen berat badan saja sudah mengganggu kerja otak dan kemampuan berpikir. Kemudian, jika kurang 2 persen berat badan, bisa mengakibatkan penurunan konsentrasi dan daya ingat sesaat.
Ketua IHWG Budi Wiweko menambahkan, sebuah penelitian di Amerika Serikat telah membuktikan, kurang air atau dehidrasi berdampak buruk pada kecerdasan dan pendidikan anak.
"Diteliti, anak-anak yang dehidrasi ternyata pendidikannya enggak bagus," kata Budi. Sementara itu, penelitian Armstrong dan Lieberman pada pria dan wanita dewasa sehat juga membuktikan kaitan antara kurang minum dengan kerja otak.
Mereka yang kekurangan air sebanyak 1,5 persen dan 1,3 persen dari berat badan, mengalami gangguan kognitif dan mood. Pada wanita sering kali mengalami kelelahan. Dampak buruk dehidrasi yang sering tak disadari antara lain menurunkan stamina dan produktivitas kerja, hingga meningkatkan risiko kecelakaan kerja karena kurang konsentrasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.