Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalkah Kulit Wajah Memerah dan Mengelupas Setelah "Peeling"?

Kompas.com - 23/04/2016, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Perawatan "chemical peeling" merupakan metode pengelupasan lapisan permukaan kulit wajah. Setelah prosedur ini biasanya kulit wajah akan memerah dan mengelupas sebelum akhirnya digantikan lapisan kulit baru.

Pengelupasan kulit wajah, menurut dr.Abraham Arimuko, SpKK, bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang membuat kulit tampak kusam dan juga warnanya tidak rata akibat hiperpigmentasi.

"Dengan chemical peeling, kulit wajah diremajakan. Tujuan dari perawatan ini memang untuk mendapatkan permukaan kulit yang lebih baik dan juga meremodelling kolagen," kata Arimuko dalam acara workshop The Safety Guidelines for Chemical Peeling yang diadakan oleh Darya-Varia di Jakarta (21/4/16).

Proses peeling dilakukan menggunakan zat-zat kimia. Pengikisan itu memang akan membuat kulit kering dan mengelupas, tetapi biasanya setelah 5-7 hari lapisan kulit baru yang lebih segar akan muncul.

"Sukses tidaknya perawatan ini tergantung pada keterampilan dokter, kesesuaian produk obat yang dipakai dengan indikasi kulit, dan juga perawatan sebelum dan sesudah peeling," kata dokter yang menjadi Ketua Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia ini.

Pengelupasan kulit yang terlalu lama, bahkan menyebabkan iritasi justru akan membuat kulit malah menjadi lebih hitam.  Hal itu juga bisa disebabkan karena dokter kurang tepat mengoleskan obat ke permukaan wajah saat melakukan peeling, atau pun peeling yang terlalu dalam.

Arimuko mengatakan, jika hanya ingin mengangkat sel kulit mati, lebih baik lakukan peeling pada bagian lapisan kulit terluar (epidermis) saja.

Untuk hasil terbaik, hindari sinar matahari berlebihan setelah melakukan peeling. Selain itu, jangan menggunakan scrub wajah dan juga krim perawatan lain paling tidak seminggu.

"Hindari juga mengelupas kulit dan juga menggosok wajah dengan kasar. Selalu gunakan tabir surya setiap akan keluar rumah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau