Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2016, 07:45 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Amankah minum susu dari sapi yang sedang hamil? Ini adalah pertanyaan yang kemungkinan besar tidak terlintas dalam pikiran Anda saat membeli susu di supermarket.

Tetapi, beberapa ahli menyatakan kekhawatiran bahwa hormon yang dihasilkan oleh sapi yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan manusia. Namun, penelitian terbaru dari University of Ljubljana di Slovenia mengatakan bahwa kekhawatiran ini mungkin tidak berdasar.

Tikus yang diberi susu dari sapi hamil menunjukkan tidak ada perbedaan dalam tingkat estrogen darah atau dalam berat organ reproduksi setelah dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi susu sapi dari sapi yang sedang hami.

Selain itu, tikus jantan yang diberi susu dari sapi hamil, juga tidak mengalami penurunan testosteron yang biasa dikaitkan dengan masalah reproduksi pria.

Hal yang sama terjadi setelah tikus diberi susu dengan tingkat konsentrasi estrogen 10 kali lipat dari tingkat normal yang berasal dari sapi hamil. Efek fisik baru akan terlihat, hanya ketika tingkat estrogen ditingkatkan menjadi 1.000 kali lipat.

"Kami mengamati plasma estrogen meningkat pada kedua jenis kelamin, berat rahim meningkat pada wanita dan penurunan kadar testosteron plasma pada laki-laki," jelas penulis senior penelitian Gregor Majdic.

Kesimpulan: Jika kadar hormon seks pada manusia meningkat, konsumsi susu dari sapi hamil kemungkinan tidak bisa disalahkan.

"Bahkan estrogen dengan konsentrasi 100 kali lebih tinggi daripada biasanya, yang ditemukan dalam susu asli, tidak menyebabkan efek fisiologis dalam penelitian ini," tambah Majdic.

Meskipun sekarang kita bisa membeli susu tanpa hormon-hormon tambahan, penelitian baru menunjukkan, bahwa bahkan hormon yang terjadi secara alami dalam susu sapi sebagai akibat dari kehamilan, bisa berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, estrogen telah dikaitkan dengan kanker prostat dan kanker payudara.

Namun, menurut tim peneliti Slovenia, estrogen dalam susu sapi lebih dulu dimetabolisme di hati sebelum mencapai aliran darah, sehingga mengurangi risiko bahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau