JAKARTA, KOMPAS.com - Manfaat ASI bagi ibu dan bayi seharusnya tak perlu diragukan lagi. Sayangnya, berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2012), ibu yang memberi ASI eksklusif hanya 42 persen.
Dokter ahli laktasi Falla Adinda Pringgayuda mengungkapkan, ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi. Lebih dari itu, ASI mengandung immunoglobulin sehingga meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Semua kelebihan ini tidak bisa didapatkan dari susu formula. Cairan ASI pertama yang keluar setelah anak lahir atau dikenal dengan kolostrum juga mengandung immunoglobulin A yang sangat tinggi.
"Kandungan ASI kolostrum warnanya kekuningan, itu jangan dibuang. Kolostrum itu cairan yang tak tergantikan. Makanya sangat penting sekali anak ASI dari lahir," kata Falla dalam diskusi memeringati Pekan ASI Sedunia di @America, Jakarta, Rabu (4/8/2016).
Pemberian ASI juga terbukti menurunkan risiko sejumlah penyakit, seperti diabetes, obesitas, pneumonia, ISPA, hipertensi, malnutrisi, hingga kanker.
Dengan pemberian ASI, sistem pencernaan hingga otak bayi akan terbentuk dan berkembang dengan optimal. Sejumlah penelitian menunjukkan, bayi ASI memiliki IQ lebih tinggi dibanding bayi yang tak mendapat ASI. Selain itu, ASI juga akan meningkatkan bonding atau ikatan antara ibu dan bayi.
Keajaiban air susu ibu tentu tak bisa digantikan oleh air susu dari sapi. Untuk itu, Falla mengingatkan para ibu untuk membekali diri dengan ilmu laktasi sebelum melahirkan. ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan tanpa perlu tambahan cairan lain seperti, air putih, jus buah, dan susu formula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.