KOMPAS.com - Minuman energi mungkin dapat menjadi penolong bila sesekali Anda membutuhkan energi ekstra. Namun apa yang terjadi ketika ini menjadi rutinitas?
Nah seorang peneliti Erwin Johnson dari Personalise.co.uk memetakan perubahan yang terjadi pada tubuh yang disebabkan oleh minuman energi sejak 10 menit pertama hingga 12 hari kemudian. Inilah yang dia ditemukan:
10 menit pertama:
Itulah waktu di mana kafein dalam minuman energi mulai memasuki aliran darah, menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Sehingga, walau hanya minum 1 kaleng minuman berenergi, risiko terjadinya darah tinggi menjadi meningkat.
15-45 menit:
Waktu di mana kafein mencapai puncak efektivitasnya, membuat Anda merasa waspada dan meningkatkan konsentrasi.
30-50 menit:
Sekarang, semua kafein telah diserap oleh lever, dan lever juga bereaksi untuk menyerap lebih banyak gula.
1 jam:
Anda cenderung mengalami sugar rush atau lonjakan gula dalam tubuh. Ketika kadar gula darah meningkat dan peran kafein sudah berkurang, tubuh justru merasa lelah.
5-6 jam:
Setelah 5-6 jam mengonsumsi minuman energi, tubuh Anda akan mengurangi kadar kafein dalam aliran darah sebanyak 50%.
12 jam:
Kafein sepenuhnya akan keluar dari aliran darah.
Antara 12 dan 24 jam:
Jika Anda rutin mengonsumsi minuman energi, antara 12 dan 24 jam kemudian adalah waktu di mana Anda akan mulai merasa sakit kepala (sakit kepala sering datang tanpa sebab), menjadi lekas marah atau sensitif terhadap banyak hal, atau mengalami sembelit (BAB tidak lancar).
7-12 hari:
Penelitian telah menunjukkan, ini adalah waktu yang dibutuhkan bagi tubuh untuk menjadi toleran terhadap dosis kafein harian pada minuman energi. Ini berarti, jika Anda mengonsumsi dalam jumlah yang sama selama 1 minggu, Anda tidak mungkin untuk merasakan efek “penambah energi”, layaknya saat mengonsumsi pertama kali atau sesekali.
Namun, bila Anda mengonsumsinya lebih dari 1 kaleng per hari, atau melebihi dosis yang direkomendasikan, jantung bisa bermasalah karena dipacu terus, begitu pula dengan tekanan darah.
Ahli gizi Ella Allred mengatakan, "Konsumsi minuman energi adalah cara yang buruk untuk mendapatkan energi dari kafein.”
“Banyak orang minum minuman energi setiap hari untuk membantu mereka “bertahan hidup” dalam minggu yang sibuk. Namun, mengandalkan minuman ini, hanya membuat tubuh kita lemah dan sakit."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.