KOMPAS.com - Dalam pencarian di situs Google, diet ketogenik masuk dalam 10 jenis diet yang paling banyak dicari di tahun 2016. Sebenarnya, seperti apakah metode diet ini?
Secara umum, diet ketogenik merupakan pola makan yang menerapkan konsumsi tinggi lemak, konsumsi protein dalam jumlah rendah sampai sedang, serta karbohidrat rendah.
Dalam diet ketogenik, 75-90 persen kebutuhan kalori harian dipenuhi dari lemak, 6-20 persen dari protein, dan konsumsi karbohidrat tak lebih dari 5 persen.
Pada awalnya metode diet ini ditujukan untuk mengontrol serangan kejang pada epilepsi. Hal itu terjadi sebelum ditemukannya obat untuk kejang.
Walau begitu, diet tersebut juga banyak diterapkan oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan. Target diet ini adalah mencapai ketosis, kondisi di mana tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama dan bukan karbohidrat.
Setelah tiga sampai empat hari diet ketogenik, cadangan karbohidrat yang disebut glikogen, akan berkurang dan terjadi ketosis yang memicu penurunan berat badan. Selain itu, secara fisik juga akan terlihat tubuh menjadi lebih ramping.
Kelebihan utama dari diet ini adalah tidak menyebabkan kita kelaparan karena pola makannya mengharuskan kita memperbanyak lemak. Selain itu, kondisi ketosis juga membuat nafsu makan berkurang.
Beberapa penelitian menunjukkan diet ini cukup efektif. Selain itu, terjadi juga penurunan kadar tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol baik.
Sayangnya, sebagian besar orang yang menjalankan pola diet ini tidak bisa bertahan lama.
Pola makan
Lemak yang dianjurkan dalam diet ini tentunya adalah lemak yang sehat, misalnya daging, telur, minyak nabati, minyak zaitun, minyak biji bunga matahari, dan sebagainya.
Dengan hanya mengonsumsi 50 gram karbohidrat dalam satu hari, tentu pilihan makanannya menjadi terbatas. Untuk sarapan misalnya, mungkin kita hanya bsia mengasup satu telur dengan sayuran rendah kalori dan alpukat.
Sementara itu makan siang bisa berupa salad dan balsamic vinegar sebagai dressing, serta potongan ayam. Untuk camilan, kita bisa mengonsumsi kacang-kacangan.
Konsumsi karbohdirat yang sangat rendah diketahui bisa mengubah mood. Beberapa orang juga mengeluhkan sulit tidur dan mudah tersinggung. Mereka juga jadi terobsesi pada makanan yang dilarang, terutama karbohidrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.