Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2019, 11:33 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Intoleransi gluten atau dalam bentuk yang lebih parah sebagai penyakit celiac juga dapat menyebabkan bau kentut.

Penyakit celiac adalah penyakit autoimun di mana ada respon imun terhadap protein gluten.

Celiac ini dapat menyebabkan peradangan dan cedera di usus (malabsorpsi). Akibat masalah itu, perut bisa menjadi kembung.

Selain perut kembung, penyakit celiac dapat menyebabkan gejala lain:

  • Kelelahan
  • Kembung
  • Diare
  • Penurunan berat badan

Untuk memastikan kondisi ini, Anda perlu berbicara dengan dokter. Anda bisa mengakses tes untuk mengetahui apakah Anda memiliki kepekaan makanan yang mungkin membuat kentut berbau atau tidak?

Baca juga: Viral Susah Kentut Bikin Usus Bengkak sampai Volvolus, Penyakit Apa?

3. Konsumsi obat

Meskipun jarang, konsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan perut kembung dan kentut berbau.

Konsumsi antibiotik baik untuk membunuh patogen berbahaya di dalam tubuh.

Namun, antibiotik ini juga dapat menghancurkan beberapa bakteri baik yang membantu pencernaan di perut Anda.

Tanpa bakteri baik ini, gas dalam perut Anda mungkin akan menjadi berbau tidak sedap. Anda juga bisa mengalami kembung dan sembelit.

Penanganan untuk masalah ini, yakni mengganti obat-obatan. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan obat yang tepat.

4. Sembelit

Sembelit menunjukkan bahwa Anda memiliki penumpukan kotoran atau kotoran, di usus besar.

Jika Anda tidak bisa buang air besar secara teratur, hal itu dapat menyebabkan bakteri dan bau berkembang.

Hasil akhirnya tidak lain adalah gas kotor dan terkadang menimbulkan rasa sakit.

Mengonsumsi obat sembelit yang dijual bebas di apotek bisa menjadi solusi sederhana untuk mengatasi masalah ini.

5. Penumpukan bakteri

Ketika tubuh Anda menyerap makanan, ia mengambil nutrisi dan mengirimkannya ke aliran darah. Limbahnya kemudian dikirim ke usus besar.

Baca juga: 5 Fakta Sains soal Kentut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com