KOMPAS.com - Di Indonesia, bersama dengan teh hangat, kerokan seolah didapuk sebagai solusi dari segala penyakit.
Masuk angin, pegal-pegal, hingga batuk dan pilek dianggap bisa diselesaikan dengan sebutir koin dan olesan minyak angin.
Memang, metode ini bisa memberikan manfaat untuk kesehatan. Namun, bahaya kerokan juga nyata adanya.
Baca juga: Kerokan Bukan Penyebab Angin Duduk, Ini Penjelasannya
Bahaya kerokan yang selama ini cukup ternama adalah angin duduk atau yang dalam bahasa medis, disebut sebagai angina pectoris.
Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan hal tersebut. Sehingga, kerokan sebagai penyebab angin duduk sebenarnya hanyalah mitos.
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa menganggap enteng bahaya kerokan yang lain. Lebih lengkap, berikut ini penjelasan seputar kerokan, mulai dari bahaya hingga manfaatnya.
Kerokan adalah metode pengobatan tradisional yang seringkali dijalankan oleh masyarakat di Asia tenggara, termasuk Indonesia.
Secara umum, metode ini sebenarnya aman untuk dilakukan. Meski begitu, bahaya kerokan bisa saja muncul sebagai efek samping yang sulit dicegah, seperti berikut ini.
1. Menyebabkan memar dan bengkak di area yang dikerok
Proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit yang disebut pembuluh darah kapiler, pecah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.