Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2022, 22:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comEksim adalah kondisi kulit yang memicu rasa gatal dan peradangan pada kulit.

Penyebab eksim sampai saat ini masih belum diketahui.

Namun, para ilmuwan tahu bahwa genetika berperan, sementara faktor lingkungan juga dapat memicu gejolak.

Baca juga: Penis Mengerut

Melansir dari Medical News Today, eksim bisa memengaruhi berbagai area tubuh, tak terkecuali penis.

Secara umum, ada berbagai jenis eksim penis di penis, yang meliputi:

  • eksim atopik, jenis yang paling umum , menyebabkan ruam gatal
  • eksim seboroik, yang menyebabkan kulit kering, bersisik, dan bengkak
  • eksim kontak alergi terjadi karena reaksi alergi yang tertunda terhadap suatu zat
  • eksim kontak iritan berkembang ketika kulit bersentuhan dengan zat yang mengiritasi

Eksim penis dapat terjadi pada penis dan sekitar skrotum, selangkangan, antara bokong, dan sekitar anus.

Eksim penis dapat terlihat mirip dengan kondisi lain, termasuk:

  • infeksi jamur
  • infeksi jamur
  • infeksi menular seksual (IMS)
  • psoriasis
  • ruam karena obat

Penyebab eksim penis

Meskipun para peneliti tidak yakin apa yang menyebabkan eksim, mereka percaya bahwa genetika dan sistem kekebalan yang terlalu aktif dapat terlibat.

Sistem kekebalan yang terlalu aktif dapat menyebabkan respons peradangan terhadap pemicu tertentu.

Peradangan ini kemudian dapat menimbulkan gejala eksim.

Para peneliti juga mencatat hubungan antara eksim dan mutasi gen tertentu.

Beberapa orang dengan kondisi tersebut tidak memiliki protein spesifik yang disebut filaggrin, yakni protein yang membantu menciptakan lapisan pelindung pada kulit.

Baca juga: Penis Gatal Terasa Mengganggu? Kenali 11 Penyebabnya

Kekurangan filaggrin dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan lebih rentan terhadap infeksi.

Kombinasi faktor-faktor di atas dan pemicu lingkungan dapat menyebabkan eksim.

Iritasi pada penis juga dapat menyebabkan kondisi tersebut. Berbagai faktor lingkungan dapat mengiritasi penis, termasuk:

  • pakaian ketat
  • berkeringat
  • gesekan dari kulit yang bergesekan
  • sabun dan sabun mandi
  • bedak talek
  • tisu tubuh
  • krim ambeien
  • deodoran
  • antiseptik, seperti Dettol
  • urin dan feses
  • alergi logam, seperti nikel
  • alergi lateks
  • spermisida
  • produk waxing dan cukur
  • waktu yang lama di dalam air

Jika kulit menjadi terlalu kering, itu juga bisa memicu kambuhnya eksim.

Kulit mungkin terasa kasar dan kencang dengan tampilan bersisik.

Stres juga bisa memicu atau memperburuk gejala eksim.

Gejala eksim penis

Gejala eksim penis meliputi:

  • gatal
  • kulit yang sakit atau sakit
  • ruam
  • kulit coklat, ungu, abu-abu, atau pucat dengan warna kulit lebih gelap
  • kulit merah dengan warna kulit lebih cerah
  • kulit terasa kencang
  • kulit kering bersisik

Penanganan eksim penis

Ada banyak krim dan zat yang tersedia yang mengeklaim efektif dalam mengobati gejala eksim.

Namun, produk ini dapat menyebabkan iritasi kulit lebih lanjut pada beberapa orang yang menggunakannya tanpa petunjuk medis.

Orang-orang dapat membantu meringankan gejala eksim penis di rumah dengan:

  • mengoleskan petroleum jelly (Vaseline) ke kulit
  • mengenakan pakaian longgar dan pakaian dalam
  • memakai serat alami, seperti katun dan sutra, karena bahan ini tidak terlalu mengiritasi
  • menggunakan bubuk cuci nonbiologis untuk pakaian
  • menggunakan krim anti-gatal lembut yang diformulasikan untuk eksim
  • krim dingin sehingga memiliki efek pendinginan pada kulit
  • menghindari produk yang dapat mengiritasi penis, seperti sabun dan wewangian
  • menggunakan air hangat dan emolien untuk membersihkan area genital dengan lembut sambil menghindari overwashing

Baca juga: 6 Penyebab Penis Bau

Selain itu, ada pula penanganan eksim yang bisa dilakukan dengan cara medis.

Seseorang dengan eksim penis dapat mempertimbangkan untuk menemui dokter untuk mendiskusikan perawatan yang tepat.

Biasanya, dokter akan menyarankan salah satu dari pilihan pengobatan berikut:

  • pemberian emolien, yang orang dapat menerapkan setelah mandi dan menggunakan bukan sabun atau tubuh mencuci
  • antihistamin untuk membantu meredakan gatal
  • steroid topikal, yang dapat diterapkan orang 1-2 kali per hari atau sesuai resep dokter

Orang mungkin ingin mencuci tangan sebelum dan sesudah menerapkan perawatan topikal untuk membantu mencegah infeksi.

Hindari penggunaan steroid topikal pada area genital sesaat sebelum berhubungan seks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau