Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2022, 15:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yodium merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

Salah satu manfaat yodium untuk kesehatan adalah membantu pembentukan hormon tiroid, yaitu hormon yang mengatur metabolisme.

Jika tubuh kekurangan yodium maka produksi hormon tiroid menjadi terganggu dan kelenjar tiroid akan membesar.

Dalam istilah medis, pembesaran kelenjar tiroid yang tidak normal disebut penyakit gondok atau goitre.

Baca juga: 9 Penyebab Gondok yang Perlu Diwaspadai

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar hormon berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di leher bagian depan.

Pada pria, kelenjar tiroid berada tepat di bawah jakun.

Pembengkakan gondok yang terlalu besar dapat menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan, seperti sulit bernapas dan sulit menelan.

Penyakit gondok juga dapat mengakibatkan perubahan pada kadar hormon tiroid di dalam darah.

Penanganan penyakit gondok akan disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.

Gejala

Merangkum WebMD dan Mayo Clinic, gejala utama penyakit gondok adalah munculnya benjolan di leher akibat pembesaran kelenjar tiroid.

Namun, tidak semua penderita mengalami kondisi ini, terutama jika ukurannya masih kecil dan tidak menyebabkan perubahan pada kadar hormon tiroid.

Pada sebagian kasus, benjolan di leher juga dapat disertai dengan beberapa gejala berikut:

  • Suara serak
  • Tenggorokan terasa sesak
  • Merasa pusing saat mengangkat tangan di atas kepala
  • Nyeri di leher
  • Batuk
  • Kesulitan bernapas
  • Sulit menelan (disfagia).

Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai

Jika penyakit gondok telah mengakibatkan perubahan pada kadar hormon tiroid maka kondisi ini akan menimbulkan gejala hipertiroid atau hipotiroid.

Berikut beberapa gejala penyakit gondok yang telah menyebabkan perubahan kadar hormon tiroid:

  • Keringat berlebih atau merasa kedinginan
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Berat badan meningkat atau menurun secara drastis
  • Tubuh merasa lemas
  • Denyut jantung sangat cepat (takikardia) atau lebih lambat (bradikardia)
  • Sembelit atau konstipasi
  • Sulit berkonsentrasi
  • Susah tidur.

Penyebab

Dirangkum dari Mayo Clinic dan Medical News Today, berikut beberapa kondisi yang umumnya menyebabkan penyakit gondok:

  • Kekurangan yodium

Yodium berperan penting dalam proses produksi hormon tiroid. Kekurangan yodium akan menyebabkan kelenjar tiroid bekerja lebih keras hingga membesar

  • Penyakit Hasimoto

Merupakan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid sehingga tubuh kekurangan hormon.

Baca juga: Gondok Multinodular

Akibatnya, kelenjar pituitari akan menghasilkan hormon untuk merangsang kelenjar tiroid agar memproduksi hormon secara berlebihan.

Inilah yang menyebabkan kelenjar tiroid membesar.

  • Penyakit Graves

Penyakit Graves merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi agresif.

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) akan menyebabkan kelenjar tiroid membesar.

  • Kanker tiroid

Kanker tiroid menyebabkan pembengkakan pada salah satu sisi kelenjar tiroid.

  • Kehamilan

Hormon yang diproduksi selama kehamilan atau human chorionic gonadotropin (hCG) dapat menyebabkan kadar tiroid meningkat dan memicu pembesaran kelenjar tiroid.

  • Tiroiditis

Tiroiditis merupakan peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, gangguan autoimun, atau efek samping obat-obatan tertentu.

Peradangan ini dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.

  • Merokok

Kandungan tiosianat pada rokok dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap yodium sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.

Baca juga: Mengenal Tiroiditis Hashimoto, Penyakit Autoimun Tiroid

Faktor risiko

Menurut Healthline, beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit gondok:

  1. Berjenis kelamin wanita
  2. Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit tiroid
  3. Kekurangan asupan yodium
  4. Menderita penyakit tertentu yang menyebabkan penderita harus membatasi asupan yodium
  5. Berusia 40 tahun ke atas
  6. Wanita yang sedang hamil atau telah mengalami menopause
  7. Pernah menjalani terapi radiasi (radioterapi) pada area leher atau dada
  8. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya litium.

Diagnosis

Dikutip dari Mayo Clinic, diagnosis penyakit gondok diawali dengan pemeriksaan fisik pada pasien.

Selama pemeriksaan fisik, dokter akan meraba leher pasien untuk mendeteksi adanya benjolan atau pembesaran kelenjar tiroid.

Guna memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang berikut:

Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya

  1. Tes fungsi tiroid
    Dokter akan mengambil sampel darah pasien untuk mengukur kadar hormon tiroid dan TSH (thyroid-stimulating hormone), serta mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid.

  2. Tes antibodi
    Dilakukan untuk mendeteksi gangguan autoimun, seperti penyakit Hashimoto dan penyakit Graves, yang menyebabkan penyakit gondok.

  3. Ultrasonografi (USG) tiroid
    Pemeriksaan ini menggunakan transducer dan gelombang suara untuk menunjukkan ukuran kelenjar tiroid dan benjolan yang tidak terlihat dari luar.

  4. Pemeriksaan nuklir
    Sebelum melakukan pemeriksaan ini, dokter akan menyuntikkan zat radioaktif ke pembuluh darah pasien.

    Selanjutnya, alat pemindai akan mengambil gambar tiroid. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter mengetahui penyebab penyakit gondok.

  5. Biopsi
    Selama pemeriksaan biopsi, dokter akan menggunakan ultrasound guna memandu jarum ke dalam tiroid untuk mengambil sampel jaringan atau cairan yang akan diuji

Perawatan

Merangkum Mayo Clinic dan Cleveland Clinic, penanganan penyakit gondok akan disesuaikan dengan ukuran, gejala, dan penyakit yang mendasarinya.

Jika benjolan kecil dan tidak menimbulkan gejala maka pasien tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, dokter tetap akan memantau perkembangan kondisi pasien.

Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher

Selain itu, penyakit gondok juga dapat diatasi dengan beberapa metode berikut:

  • Levotiroksin
    Merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit gondok akibat kadar hormon tiroid yang rendah (hipotiroidisme)

  • Obat antitiroid, seperti propylthiouracil atau methimazole
    Obat ini diberikan pada pasien yang mengalami penyakit gondok akibat kadar hormon tiroid yang tinggi (hipertiroidisme)

  • Obat antiradang
    Dokter akan meresepkan aspirin atau kortikosteroid untuk mengatasi penyakit gondok yang disebabkan oleh peradangan, misalnya akibat tiroiditis

  • Terapi yodium radioaktif
    Perawatan ini digunakan untuk mengatasi penyakit gondok akibat kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

    Setelah menjalani perawatan ini, pasien mungkin harus menjalani terapi penggantian hormon tiroid guna mengatasi kelenjar tiroid yang kurang aktif.

  • Prosedur operasi
    Prosedur pengangkatan tiroid dapat dilakukan jika ukuran gondok cukup besar, serta menyebabkan gangguan pernapasan dan sulit menelan.

    Prosedur operasi juga disarankan bagi pasien yang mengalami penyakit gondok akibat kanker tiroid.

Komplikasi

Menurut Medscape, penyakit gondok dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berikut:

Baca juga: Nodul Tiroid

  1. Limfoma
  2. Perdarahan
  3. Sepsis.

Pencegahan

Dikutip dari laman Healthdirect, penyakit gondok dapat dicegah dengan mencukupi kebutuhan yodium.

Kebutuhan asupan yodium yaitu 150 mikrogram setiap hari. Berikut beberapa makanan tinggi yodium yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan yodium:

  • Ikan laut
  • Rumput laut
  • Kerang
  • Udang
  • Garam beryodium.

Meskipun demikian, hindari mengonsumsi makanan tinggi yodium secara berlebihan karena kelebihan yodium dapat memicu penyakit gondok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau