KOMPAS.com - Ada beberapa alasan seseorang ingin melakukan sebuah tes DNA. Beberapa orang ingin mengetahui garis leluhurnya, orang tuanya, atau mungkin ayahnya.
Jika seseorang ingin mengetahui hubungan biologis antara ayah dan anak, DNA Paternity Test atau Tes DNA Paternitas dapat dilakukan untuk mendapatkan jawabannya.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam tentang Tes DNA
Melansir Cleveland Clinic, asam deoksiribonukleat, atau DNA, adalah materi genetik yang diwarisi dari pihak ibu dan ayah.
"Paternitas" mengacu pada kebapakan.
Tes DNA paternitas menggunakan DNA, yang biasanya diambil dari usapan pipi bagian dalam, untuk menentukan apakah seorang pria adalah ayah biologis (kandung) dari anak tersebut.
Tes DNA paternitas sangat akurat.
Sebuah tes dapat menunjukkan dengan akurasi sebanyak 99,9 persen jika ternyata seorang pria bukanlah ayah biologis dari seseorang.
Menetapkan siapa ayah dari seseorang bisa menjadi penting karena beberapa alasan tertentu. Hal ini tentu dapat membantu:
Baca juga: Risiko Hamil Bayi Kembar yang Perlu Diperhatikan Orangtua
Jika seseorang mencoba membuktikan atau menyangkal peran paternitas karena alasan hukum, tes harus dilakukan di lingkungan medis (tes DNA paternitas legal).
Jika tidak, seseorang dapat menggunakan alat tes DNA paternitas dari rumah yang dapat dibeli secara online atau di toko obat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.